Pesan Rahbar

Home » » Pernyataan Raja Salman Semakin Memanaskan Suhu Geopolitik Timur Tengah

Pernyataan Raja Salman Semakin Memanaskan Suhu Geopolitik Timur Tengah

Written By Unknown on Wednesday, 16 March 2016 | 02:25:00


Setelah beberapa waktu lalu digoyang oleh isu kerentanan ekonomi kerajaan yang terancam mengalami kebangkrutan plus invasi militer kerajaan yang dipimpinnya ke negara tetangganya, Yaman, Raja Arab Saudi, Raja Salman (80 tahun), meminta negara-negara lain tidak ikut campur atau intervensi urusan dalam negeri kerajaannya.

Walau ia tidak secara tegas mengatakan kepada pihak mana pernyataannya tersebut ditujukan, namun diduga ditujukan sebagai teguran untuk tetangga sekaligus rival mereka di kawasan Teluk Persia yaitu Iran.

“Adalah hak kami untuk mempertahankan diri tanpa mencampuri urusan dalam negeri negara lain. Begitu juga negara lain jangan intervensi kami,” demikian pernyataan Raja Salman dalam pidato pembukaan festival Janadriya di Riyadh 8 Februari 2016.

“Kami bekerja sama dengan saudara-saudara Arab dan Muslim di semua bidang dalam mempertahankan tanah kami dan memastikan independensi mereka serta menjaga sistem pemerintahan mereka sebagaimana disetujui oleh rakyat,” lanjutnya.

Pernyataan Raja Salman itu diduga ditujukan kepada Iran yang dituduh oleh Arab Saudi menyebabkan ketidakstabilan di kawasan Timur Tengah terutama jazirah Arab. Iran dituduh memicu dan menyebarkan konflik sektarian di Suriah, Lebanon, Irak, dan Yaman. Iran juga dituduh menimbulkan kerusuhan an pembangkangan di Bahrain dan Arab Saudi.

Namun pihak Iran menyangkal dan menolak dengan tegas bahwa pihaknya sengaja menciptakan ketidakstabilan di kawasan Teluk serta menyebarkan kebencian berbau sektarian.

Lebih jauh lagi, justru Iran secara tegas menuduh pihak Arab Saudi yang menggunakan isu sektarian dengan mendukung pemberontak di Suriah dan Yaman. Iran menuduh Arab Saudi menyuburkan sekolah-sekolah dengan aliran ultra-konservatif Sunni yang digunakan untuk mendiskreditkan dan memfitnah Syiah.

Tak pelak, peringatan Raja Salman ini membuat suhu geopolitik di Timur Tengah semakin memanas dan dapat menjadi bom waktu yang bisa "meledak" sewaktu-waktu.

(Reuters/Memobee/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: