Zacarias Moussaoui dipenjara selama delapan tahun. (Foto: Reuters)
Seorang anggota jaringan Al Qaeda, Zacarias Moussaoui, yang menjadi perencana serangan teror 11 September 2001 atau 9/11, mengklaim aksinya didanai anggota keluarga Kerajaan Arab Saudi.
Moussaoui, yang dipenjara di Colorado, Amerika Serikat (AS) , atas perannya dalam serangan tersebut, memberikan kesaksian pada Oktober untuk para pengacara korban serangan 9/11 yang menggugat negara.
Pernyataannya terungkap di pengadilan ketika menanggapi upaya Saudi untuk menjatuhkan gugatan pekan ini. Namun demikian Arab Saudi telah menyangkal tuduhan Moussaoui yang mereka sebut dengan “penjahat gila” yang tidak mempunyai kredibilitas dan berupaya untuk melakukan gugatan.
Dalam sebuah wawancara yang terbilang langka di penjara dengan keamanan yang “sangat tinggi”, Moussaoui mengatakan “sangat mengenal” para pejabat Saudi, diantaranya Pangeran Turki al-Faisal Al Saud, mantan kepala intelijen Saudi, yang mendanai kelompok Al-Qaeda pada akhir tahun 1990-an.
Ia juga mengaku telah bertemu dengan seorang pejabat Saudi di Afganistan yang bekerja di Kedutaan AS. Kedua orang itu kemudian melakukan perjalanan ke Washington untuk menemukan lokasi yang “cocok untuk meluncurkan serangan rudal” di Air Force One. Demikian kata Moussaoui.
Moussaoui ditangkap beberapa minggu sebelum serangan 9/11 atas sejumlah tuduhan keimigrasian dan berada dalam penjara pada saat serangan. Ia memperoleh dana dari Al Qaeda untuk mengambil kursus terbang di Minnesota.
Dalam sidang vonis di pengadilan, Moussaoui mengatakan, dia telah menjadi bagian dari sebuah perencanaan besar-besaran untuk terbang dengan Boeing 747 dan menabrakkan pesawat itu ke Gedung Putih.
Namun, kesaksian dari Khalid Sheikh Mohammed, yang juga berada dalam tahanan AS, digunakan pengacara Moussaoui untuk melemahkan sejumlah pengakuannya selama persidangan.
Keluarga korban serangan 9/11 menuding Arab Saudi dan Pemerintah AS telah bersekutu menyediakan dana dan mendukung Al Qaeda untuk melakukan serangan tersebut. Para penggugat terdiri dari keluarga 3.000 orang yang tewas serta perusahaan asuransi yang mengganti sejumlah kerugian yang diderita oleh para pemilik gedung dan pengusaha.
(Reuters/Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email