Diskusi Pra Muktamar NU-Muhammadiyah yang dihelat Jawa Pos di Graha Pena Surabaya Rabu 29 Jui 2015 (Foto: Jawa Pos)
Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Jerman Raya dan Pimpinan Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Jerman membuat kerja sama strategis. Di salah satu negara besar di Eropa itu dua ormas terbesar di Indonesia ini bekerja sama untuk mempromosikan demokrasi Nusantara.
“Keberadaan kami di Jerman ini harus jadi momentum untuk sama-sama menyuarakan Islam Indonesia yaitu Islam Nusantara yang berkemajuan di kancah dunia,” kata Ketua PCIM Ridho Al Hamdi lewat keterangan persnya yang diterima di Jakarta, Selasa, 15 Februari 2016.
Menurut Ridho sudah bukan saatnya bagi Muhammadiyah dan NU di masa kini mempersoalkan pertentangan internal terutama masalah khilafiyah karena tantangan internaldan eksternal umat Islam semakin kompleks.
“Kita lelah kalau ribut intern yang tidak ada ujung pangkalnya,” kata kandidat doktor ilmu politik di TU Dortmund University ini.
Ridho mengatakan saat ini adalah momentum yang baik bagi Muhammadiyah dan NU untuk sama-sama bermain cantik di kancah internasional melalui Jerman di saat Timur Tengah terkena badai konflik dan politik yang tidak stabil.
“Siapa yang tidak tahu Jerman, negara yang kuat dan mapan secara politik, ekonomi dan kesejahteraan rakyatnya. Di sini pula ada sumber teknologi, sains, kedokteran, kesehatan bahkan filsafat dan seni juga kuat. Jadi, tentu PCIM dan PCINU di Jerman punya nilai lebih dan nilai stategis di tingkat dunia,” kata dia.
Senada, Ketua PCINU Jerman Zacky Khairul Umam mengatakan Muhammadiyah dan NU harus mengambil momentum strategis bahwa Islam dan demokrasi dapat bersatu di tengah situasi politik di kawasan Timur Tengah sedang kacau balau. Hal ini dibuktikan dari posisi Indonesia yang dapat menyelaraskan Islam dengan demokrasi.
Lebih lanjut Zacky mengatakan, PCIM Jerman Raya dan PCINU Jerman ke depannya akan memperkuat kerja sama dua organisasi Islam terbesar Indonesia tersebut, dengan fokus merespon isu Islamophobia di Eropa.
Beberapa hal yang bisa dilakukan dalam membuat kerja strategis ini dengan seminar, konferensi pers ke media Jerman dan atau pelatihan.
(Jawa-Pos/Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email