Penasihat politik Presiden Bashar Al-Assad, Bouthaina Shaaban. (Foto: Russia Today)
Dalam wawancaranya dengan Russia Today, Jumat 19 Februari 2016, penasihat politik Presiden Suriah Bashar Al-Assad, Bouthaina Shaaban, mengatakan, Turki menjadi “gila” demi menyelamatkan dan membantu kelompok yang dia sebut “teroris moderat”.
Dilansir dari Sindonews, Menurut Shaaban, Turki tak segan-segan melakukan pelanggaran langsung terhadap kedaulatan Suriah dengan cara nekat melawan tentara Kurdi dan Suriah.
Shaaban menolak tuduhan Turki, bahwa Angkatan Udara Suriah dan Rusia terlibat dalam pengeboman terhadap sekolah dan rumah sakit di Idlib dan Aleppo yang telah menewaskan puluhan orang.
Tuduhan yang dilansir sejumlah media itu, menurut penasihat Assad, merupakan klaim tidak berdasar. Suriah sendiri menuduh pesawat Amerika Serikat (AS) yang melakukan pengeboman.
”Kerjasama yang dilakukan tentara Suriah dengan pesawat Rusia adalah memerangi terorisme di Suriah. Dan apa yang kita harapkan adalah bahwa negara-negara lain (akan) bergabung, karena terorisme ini merupakan ancaman bagi seluruh kemanusiaan,” ujar Shaaban.
Menurutnya, keberhasilan serangan anti-teror di darat, terutama di sepanjang perbatasan Turki, membuat “pemain” regional lainnya seperti Turki dan Arab Saudi menjadi “gila”.”Karena mereka adalah orang-orang yang menginvestasikan begitu banyak dalam mendukung terorisme di Suriah,” lanjut Shabaan.
Shaaban menuduh Ankara memimpin perang melawan Suriah dengan mengambil keuntungan dari perbatasan untuk memungkinkan infiltrasi pada “jihadis”dari seluruh dunia ke Suriah.
“Pada saat tentara Suriah dan pasukan Kurdi membuat kemenangan di darat, Turki menyerang kota kami dan desa-desa secara langsung untuk menyelamatkan investasi mereka dengan angkatan ‘jihad’ yang mereka kirim ke Suriah,” imbuh Shabaan.
”Setelah Turki melihat bahwa teroris ini gagal atau mereka dikalahkan, Turki melompat untuk menyelamatkan mereka dan untuk membantu mereka,” katanya.
Pemerintah Turki belum berkomentar atas pernyataan penasihat Presiden Assad. Namun, kebijakan luar negeri Turki belum berubah, yakni mendukung pemberontak Suriah untuk menggulingkan rezim Assad.
(Russia Today/Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email