Amerika Serikat dan para syaikh negara-negara Teluk sepakat untuk tidak membiarkan pengiriman senjata Iran melalui laut ke Yaman.
Sebelum ini, kedua belah pihak senantiasa mengklaim bahwa Iran mengirimkan senjata ke Yaman.
Setelah satu tahun agresi ilegal ke Yaman yang tidak membuahkan hasil apapun, kini Arab Saudi juga sedang berhadapan dengan krisis penurunan harga minyak, dan sangat merasa gembira dengan keputusan tersebut. Hal ini karena penguasa Riyadh keluar kalah dalam pertemuan Doha dan sekarang sedang memulihkan harga diri dengan cara ini.
Amerika pun dengan cara menakut-takuti para syaikh Teluk tersebut akan kekuatan Iran telah berhasil menjual persenjataan dalam jumlah yang sangat besar kepada mereka.
Ashton Carter, Menhan Amerika Serikat, dan sekjen GCC telah mengekspos berita ini dalam sebuah jumpa pers beberapa waktu lalu.
Dalam jumpa pers ini, mereka juga mengaku sedang melakukan patroli laut secara bersama guna mencegah pengiriman senjata Iran untuk Hautsi.
Muhammad bin Salman juga menekankan Riyadh dan Washington harus sudah menghilangkan setiap penghalang kerja sama antara mereka.
Jubir Pentagon juga mengaku bahwa Riyadh dan Washington sedang memperluas kerja sama di segala bidang yang menguntungkan kedua belah pihak.
Bidang-bidang meliputi pertahanan rudal, menangani perang cyber, dan pendidikan untuk operasi khusus.
(Saudi-Gazette/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email