Pesan Rahbar

Home » » Gubernur Kaltim Meminta Masjid untuk Menolak Khatib yang Berpaham Radikal

Gubernur Kaltim Meminta Masjid untuk Menolak Khatib yang Berpaham Radikal

Written By Unknown on Monday, 2 May 2016 | 22:28:00

Awang Faroek pada Upacara 17 Agustus (Foto: kaltimprov.go.id)

Gubernur Kaltim Dr h Awang Farouk Ishak meminta agar jangan ada paham radikal di wilayahnya. Apalagi ada upaya untuk memperkeruh atau mengadu-domba antar-pemeluk agama.

Awang meminta tiap masjid diharapkan dapat menolak khatib yang memiliki pemahaman radikal, karena hal itu dapat membawa umat muslim ke arah kekerasan sebagaimana yang dilakukan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS)

“Jadi kita harus waspada dengan hal-hal seperti itu. Apalagi pemahaman yang membuat yang membuat kerukunan umat beragama di Kaltim menjadi terprovokasi,” kata Awang baru-baru ini.

Kedamaian yang selama ini terjaga di daerahnya, diharapkan terus terbangun dengan baik. Karena itu siapa saja masyarakat yang mengetahui ciri-ciri orang atau kelompok yang memiliki paham radikal atau mengarah pada benturan horizontal, dapat melaporkan kepada pihak berwajib.

Menurut Awang, dalam upaya menciptakan keamanan dan ketertiban di wilayah Kaltim, maka perlu dilakukan antisipasi secara dini berbagai permasalahan dan gejala sosial yang berpotensi menjadi konflik. Terlebih Provinsi Kaltim terdiri dari berbagi etnis dan keragaman yang hidup membaur.

Lebih lanjut Awang menuturkan, selama ini Kaltim sudah sangat kondusif. Karena itu asyarakat diminta untuk tetap menjaga kerukunan hidup dan tetap harmonis.

Demikian pula , masyarakat juga diminta agar selalu waspada terhadap setiap permasalahan sosial yang mungkin akan memecah belah persatuan dan kesatuan masyarakat.

“Setiap permasalahan sosial yang muncul, jangan disikapi dengan menonjolkan derajat suatu suku atau agama dengan suku atau agama lainnya. Tetapi hiduplah secara harmonis, rukun, penuh toleransi, gotong royong, dan saling menghormati,” jelasnya.

Selain itu, Awang mengatakan, Pemilu Kepala Daerah (Pemilukada) 9 Desember 2015 telah berjalan dengan baik, namun demikian masyarakat harus tetap menjaga kekompakan dan kebersamaan.

Toleransi yang selama ini sudah terjalin dan terbangun dengan baik hendaknya selalu dijaga bahkan ditingkatkan terutama setelah Pemilukada.

“Perbedaan pendapat dan pilihan tidak harus membuat kita mudah erselisih paham apalagi betengkar. Selama ini kita sudah berhasil mmbangun semangat kebersamaan dan toleransi dengan baik. Jika masyarakat melakukan hal-hal yang kontraproduktif, maka hanya akan mengakibatkan dampak yang buruk bagi semua pihak,” tegasnya.

(Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: