Sekelompok warga Belgia resmi melaporkan Menteri Dalam Negeri Belgia Jan Jambon terkait pernyataannya yang mengatakan bahwa orang muslim meluapkan kegembiraannya dengan berjoget paska serangan teroris 22 Maret di Brussels.
Menteri Dalam Negeri Belgia pada tanggal 16 April lalu, ketika melakukan wawancara dengan surat kabar Belgia Standrad ia mengklaim bahwa sejumlah besar kaum muslim menari-menari dengan gembira paska serangan bunuh diri teroris di Brussels yang menewaskan 32 orang beberapa waktu lalu.
Beberpa saat setelahnya, ketika berada di Parlemen ia sempat mengelak dan membela diri atas pernyataan yang diucapkannya, namun di saat dicecar pertanyaan oleh perwakilan parlemen, ia tidak bisa membawakan bukti untuk membenarkan pernyataannya tersebut.
Pada hari Jum’at kemarin, sekelompok warga Belgia yang terdiri dari orang muslim dan Kristen berkumpul di depan Kementerian Kehakiman dan kemudian menyampaikan protes resminya atas klaim Jambon ke Kantor Kejaksaan.
“Marie Pierre” Salah satu demonstran yang juga seorang pengacara ini mengatakan bahwa pernyataan Jambon hanya meningkatkan ketegangan di masyarakat Belgia saja.
Kami tidak menerima klaimnya. Seharusnya sebagai seorang Mendagri memberi jaminan keamanan warganya, tapi dengan ia berkata seperti itu malah membuat meningkatnya ketegangan di masyarakat, tambahnya.
List Tamrmon salah seorang demonstran lainnya untuk mewakili Jambon, ia meminta maaf kepada semuanya.
Walaupun aku bukanlah seorang muslim, akan tetapi akau tidak sepakat dengan ucapan Jambon. Kami hanya minta ia mengakui kesalahannya dan meminta maaf atas ucapannya itu, ujarnya.
Samir Hamdat warga Belgia keturunan Afghanistan ini mengatakan bahwa klaim Jambon tidaklah benar, ia hanya memiliki dua pilihan, dengan membuktikan klaimnya tersebut atau jika tidak bisa, maka meminta maaf kepada umat muslim.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email