Melalui pertemuan yang dihadiri seluruh menteri luar negeri negara-negara Arab di Kairo, Liga Arab meneguhkan dukungan mereka atas penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tingi (KTT) Internasional di Paris, guna menyelesaikan konflik antara Palestina dan Israel.
KTT Internasional yang merupakan inisiatif dari Prancis tersebut akan diadakan tahun ini di Ibu Kota Negeri Mode tanpa menghadirkan kedua belah pihak yang berseteru. Namun begitu, sejumlah negara pendukung penyelesaian konflik, beserta Menlu AS John Kerry dipastikan akan menghadiri undangan tersebut.
“Israel sekarang ini telah menjadi kubu pertahanan terakhir dari fasisme, kolonialisme, dan diskriminasi ras di dunia,” kata Sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil al Arabi, sebagaimana dikutip dari Morning Star Online, Senin (30/5/2016).
Menanggapi adanya KTT Internasional tersebut, Presiden Palestina Mahmoud Abbas berharap tujuan pelaksanaannya dapat merealisasikan pandangan kedua negara berdasarkan perjanjian perbatasan yang disepakati pada 1967.
Abbas bersedia berkompromi dengan Israel soal kedaulatan wilayah, dengan satu syarat, Yerusalem Timur harus menjadi Ibu Kota Palestina di masa mendatang. Dengan catatan, Palestina juga diakui sebagai negara yang merdeka, tanpa okupasi Israel lagi di tanah mereka.
“Kami siap untuk menerima sedikit perubahan teritori. Kami menuntut negara Palestina di tanah Palestina dan kami tidak akan membiarkan kehadiran Israel di dalam wilayah kekuasaan kami,” tegasnya.
Sebelumnya, Abbas menolak tuntutan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengakui negaranya sebagai negara Yahudi yang eksklusif.
“Kami sudah mengakui Israel sebagai negara, tetapi kami menolak untuk mengakui mereka sebagai negara Yahudi,” ujarnya.
Ia juga berharap dapat segera melihat kehadiran tentara NATO di wilayah Palestina yang terokupasi oleh Israel, sebagai perwujudan perjanjian damai.
(Oke-Zone/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email