Syaikh Imran Husain (seorang filsuf Ahlu Sunnah) memahami pesan akhir zaman tentang kondisi manusia saat itu, dalam hal ini, dia jauh di depan para filsuf dan pemikir besar lainnya karena memperhatikan tempat yang menjadi pusat krisis yang melanda dunia dan orang-orang.
Imran Nazar Husain ia adalah seorang peneliti dari Amerika Serikat, filsuf dan penulis Islam, pakar Ekonomi dan juga Eskatologi, ahli masalah ekonomi sosial, politik modern dan juga ahli dalam urusan internasional. Ia juga penulis buku best seller “Yerusalem (Baytul Moqaddas) dalam Al-Qur’an”.
Ia telah menulis lebih dari 10 buku tentang Islam yang mendapat antusias sangat baik dari publik. Kitab “Baytul Muqaddas dalam Qur’an” dan “pandangan Islam tentang nasib Baytul Muqaddas” adalah 2 karya beliau yang menjadi best seller dan telah diterjemahkan ke beberapa bahasa ini.
Buku Yerusalem dalam Al-Qur’an merupakan sebuah kitab yang mengandung aneka tafsir menurut pandangan spiritual filsuf, mufassir, pemikir, arif dan pejuang besar Ahlu Sunnah, nasib Palestina dan tanah air Palestina yang diduduki ekstremis Yahudi dengan segala ribuan kisah sejarahnya tentang para Nabi Allah.
Judul buku yang sebagian pembaca memaknainya sebagai tafsir sejarah ini, namun lebih dari itu tujuan penulis menulis buku ini, poin penting dalam buku ini ialah bahwa prioritas untuk menghadapi Zionis di tanah air suci tersebut bukan hanya milik umat islam saja, namun prioritas bagi seluruh manusia.
Syaikh Imran Husain memahami pesan akhir zaman tentang kondisi manusia saat itu, dalam hal ini, dia jauh di depan para filsuf dan pemikir besar lainnya karena memperhatikan tempat yang menjadi pusat krisis yang melanda dunia dan orang-orang.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email