Dari sejak Amir Salman berkuasa, kebijakan Arab Saudi untuk Republik Islam Iran semakin berbau permusuhan. Dari satu sisi, Arab Saudi sedang berusaha untuk mendekatkan diri kepada Barat. Dari sisi lain, Iran semakin bergerak maju di kawasan Timur Tengah.
Perseteruan Iran dan Arab Saudi sekarang ini tidak hanya terbatas pada kawasan Timur Tengah. Perseteruan ini telah tersebar ke seluruh dunia dan banyak negara yang terkena imbas perseteruan Tehran dan Riyadh ini.
Di samping isu-isu politik, kita sekarang sedang menyaksikan banyak perubahan di pasar minyak dunia.
Dari sejak Salman berkuasa setahun lalu, segala sesuatu telah berubah. Orientasi Arab Saudi adalah permusuhan terhadap Iran. Kesepakatan nuklir Iran telah membuat hilal Syiah semakin menerangi Timur Tengah. Setelah sanksi Barat dicabut, negara ini bisa bertambah kuat.
Dalam pada itu, Arab Saudi memanfaatkan pengaruhnya di negara-negara Sunni untuk membentuk koalisi anti terorisme. Akan tetapi, koalisi ini pun tidak pernah menuai keberhasilan apapun.
Bangsa Arab pun berusaha untuk menghidupkan kembali peran mati mereka di Suriah selama ini. Mereka pun sedang bersiap-siap untuk menggelar pertemuan di Riyadh. Akan tetapi, sebelum semua ini terwujud, Tehran telah menjadi tuan rumah bagi pertemuan Rusia dan Suriah di bulan Ramadhan yang bisa menciptakan sebuah Suriah baru.
(SPA/Reuters/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email