Kandidat capres AS dari Partai Republik, Donald Trump. (Foto: Reuters/Joe Skipper)
Donald Trump, kandidat calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik tidak akan mengakui negara Palestina tanpa persetujuan Israel jika dia terpilih menjadi Presiden AS.
Sikap Donald Trump itu disampaikan penasihatnya, David M. Friedman. Miliarder AS itu telah mundur dari posisi netralnya tentang konflik Israel dan Palestina, dan sekarang berkomitmen untuk mendukung perluasan pemukiman Israel di wilayah Palestina yang diduduki secara ilegal.
Friedman juga mengatakan bahwa Donald Trump adalah tidak peduli dengan penduduk Tepi Barat. ”Karena tidak ada yang benar-benar tahu berapa banyak warga Palestina yang tinggal di sana,” kata Friedman, seperti dikutip Sputniknews, Sabtu (25/6/2016).
Trump telah menjadikan Friedman bagian dari staf kampanyenya sejak bulan April 2016. Dia merasa tersanjung menjadi bagian dari tim Donald Trump untuk menuju ke Gedung Putih.
Donald Trump mulai blak-blakan mendukung Isreael sejak Mei lalu. Awalnya dia ditanya wartawan apakah dia berpikir bahwa Israel harus menghentikan pembangunan di Tepi Barat. Trump saat itu menjawab; ”Tidak, saya tidak berpikir harus ada jeda, karena saya berpikir Israel harus memilikinya.”
“Mereka benar-benar harus terus, mereka harus terus bergerak maju,” lanjut Donald Trump saat itu.
Kemudian dalam wawancara yang sama dia menyerukan negosiasi damai antara Palestina dan Israel. ”Saya berpikir bahwa, bagi saya adalah waktunya semua bernegosiasi. Saya akan senang untuk melihat apakah perdamaian bisa dinegosiasikan,” katanya.
(Reuters/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email