Foto ini menunjukkan bahan peledak yang ditanam dalam salinan Alquran di Irak.
Menteri Luar Negeri Irak Ibrahim al-Jafari mengatakan ISIS menyembunyikan bom dan bahan peledak dalam Al-Qur’an salinan dalam upaya putusasa mereka untuk memperlambat kemajuan tentara di Fallujah.
Berbicara kepada jaringan berita al-Ghad al-Arabi pada hari Rabu (9/6/10), Jafari mengatakan ini taktik penodaan dan bertentangan dengan ajaran Islam.
“Tindakan mengerikan ini hanya akan memotivasi pasukan Irak untuk memerangi teroris dengan kekuatan tambahan” dan merebut kendali kota dari teroris Takfiri, katanya.
Awal tahun ini, Steve Warren seorang kolonel Amerika mengatakan insiden serupa digunakan teroris terhadap pasukan Irak di Ramadi.
“Orang-orang ini menjijikkan; mereka telah meninggalkan bom di lemari es, mereka telah menempatkan bom di dalam Al-Qur’an – kami menemukan dalam beberapa kesempatan di Ramadi, “kata Warren pada bulan Februari lalu.
ISIS menggunakan taktik yang aneh ini setelah tentara Irak menekankan kelompoknya di Fallujah. Pada hari Rabu, pasukan kontra-terorisme Irak telah kembali mengontrol lingkungan al-Shuhada al-Thaniya di selatan Fallujah.
Pengungsi Irak, yang meninggalkan rumahnya dari dan sekitar Fallujah, mengantri makanan dan persediaan lainnya di sebuah kamp di kota Amriyat al-Fallujah, pada 6 Juni 2016. (Foto: AFP)
Menurut situs berita al-Sumaria, pasukan Irak telah mengibarkan bendera di atas bangunan pemerintah dan terus maju ke daerah lain.
Fallujah yang terletak 65 km dari ibukota Baghdad, telah dikontrol oleh kelompok militan sejak Januari 2014. Menurut para pejabat dan organisasi bantuan, kelompok teroris ini telah melakukan tindakan mengerikan di kota ini dan menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia.
Dalam insiden baru-baru ini, mereka mengatakan, para teroris menembak mati sejumlah warga sipil yang berusaha melarikan diri dari Fallujah.
Wakil perwakilan khusus misi bantuan PBB untuk Irak, Lise Grande, mengatakan pada hari Rabu bahwa sebanyak 90.000 warga terjebak di kota itu.
Dia memperingatkan bahwa jika Fallujah tidak dibebaskan “dengan cepat,” Mereka yang terjebak di sana bisa menghadapi “situasi mengerikan” mengingat kota itu telah dikepung selama hampir enam bulan tanpa pasokan masuk. []
Post a Comment
mohon gunakan email