Pesan Rahbar

Home » » Lagi, Komandan AS Dipecat Terkait Ditangkapnya 10 Pelaut oleh Iran

Lagi, Komandan AS Dipecat Terkait Ditangkapnya 10 Pelaut oleh Iran

Written By Unknown on Saturday 25 June 2016 | 23:06:00

Sepuluh pelaut AS saat ditangkap pasukan Iran, Januari lalu. (Foto: Reuters)

Militer Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) kembali memecat seorang komandan terkait ditangkapnya 10 pelaut AS oleh pasukan Garda Revolusi Iran Januari lalu. Ini merupakan langkah pemecatan kedua yang dilakukan militer AS terhadap komandan Angkatan Laut dalam kasus yang sama.

Wakil Komandan Komando Sentral Angkatan Laut AS; Laksamana Kevin M. Donegan, mengumumkan pemecatan Kapten Kyle S. Moses atas hilangnya kepercayaan dalam kemampuannya untuk memberi komando bagi para pelaut. Moses adalah komandan satuan tugas.

”Beberapa minggu yang lalu, saya awalnya mengambil apa yang saya rasakan adalah tindakan administratif dan koreksi yang melibatkan Kapten Moses berdasarkan hasil penyelidikan awal yang saya mulai,” kata Donegan dalam sebuah pernyataan.

Moses dianggap bertanggung jawab atas nasib 10 pelaut AS yang dipermalukan militer Iran. Ke-10 pelaut AS itu ditangkap setelah memasuki wilayah perairan Iran secara ilegal. Dalam tayangan video dan sejumlah foto, beberapa pelaut AS memohon ampun dan menangis.

Video itu membuat Pemerintah AS marah. Namun berkat lobi Pemerintah Obama, ke-10 pelaut AS itu segera dibebaskan Pemerintah Iran.

”Namun, setelah benar-benar memeriksa temuan akhir penyelidikan secara komprehensif, saya memutuskan bahwa tindakan tambahan ini diperlukan,” lanjut Donegan mengacu pada pemecatan Kapten Moses, seperti dikutip Russia Today, Sabtu (25/6/2016).

Sebelum Moses, pada bulan Mei lalu, Komandan Eric Rasch dipecat karena dianggap bertanggung jawab atas ditangkapnya 10 pelaut AS oleh pasukan Iran.

Selain memecat dua komandan Angkatan Laut, militer AS juga mempertimbangkan untuk mengambil tindakan disiplin tambahan terhadap tujuh anggota awak kapal AS lainnya yang ditangkap pasukan Iran pada 12 Januari lalu.

(Reuters/Russia-Today/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: