Menlu Rusia Sergei Lavrov dan Menlu AS John Kerry (Foto: Bultimes)
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menyatakan, Rusia tidak menjanjikan kepada pihak manapun mengenai Suriah. Hal ini mengomentari pernyataan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry. Sebelumnya Kerry sempat menyatakan, kesabaran AS ada batasnya, terkait kondisi di Suriah.
Lavrov mengaku terkejut dengan pernyataan Kerry dan mendesak AS untuk menunjukkan sikap lebih sabar dalam masalah Suriah. Kedua negara adi daya ini memang telah terlibat langsung dalam perang saudara di Suriah yang telah berlangsung lebih dari 5 tahun.
"Pertama-tama, kami belum berjanji kepada siapa pun untuk melakukan apa pun. Kami tidak memberikan janji kepada siapa pun, tetapi setuju bahwa setiap orang yang bekerja untuk menyelesaikan konflik di Suriah dipandu oleh kesepakatan yang dicapai oleh Syria Support Group International, yang telah ditulis di Resolusi Dewan Keamanan PBB," kata Lavrov seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (16/6/2016).
Awal bulan ini, Lavrov medesak AS untuk meyakinkan kelompok pemberontak yang didukungnya untuk meninggalkan daerah, dimana militan Front al-Nusra hadir. Menurut Lavrov, ketidakhadiran kelompok pemberontak dalam perundingan damai adalah kesalahan AS.
"Memastikan bahwa orang-orang ini duduk di meja (negosiasi), secara penuh sesuai dengan mandat Dewan Keamanan (PBB) yang jelas, telah tidak mungkin. Dan bukan karena kami, tetapi karena mitra kami, Amerika yang untuk beberapa alasan tidak mau menekan sekutu mereka di wilayah tersebut, dan sekutu ini memiliki sikap kategoris," kata Lavrov.
(Bultimes/Sindo-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email