Pesan Rahbar

Home » » Netanyahu Tegaskan Tak Akan Pernah Akui Kedaulatan Palestina

Netanyahu Tegaskan Tak Akan Pernah Akui Kedaulatan Palestina

Written By Unknown on Friday, 17 June 2016 | 01:17:00

Netanyahu akhirnya memutuskan untuk tidak lagi memikirkan proses perdamaian dengan Palestina, dan juga menegaskan tidak akan pernah mengakui kedaulatan Palestina.. (Foto: Istimewa)

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dilaporkan mendapatkan tekanan keras dari sejumlah Menteri utama dalam kabinet barunya untuk tidak melanjutkan upaya damai dengan Palestina. Tekanan ini membuat Netanyahu akhirnya memutuskan untuk tidak lagi memikirkan proses perdamaian dengan Palestina, dan juga menegaskan tidak akan pernah mengakui kedaulatan Palestina.

Sejumlah Menteri, khususnya Menteri baru yang ditunjuk Netanyahu di kabinet barunya memang dikenal sangat anti dengan proses perdamaian dengan Palestina. Salah satu Menteri yang sangat menentang upaya damai adalah Menteri Pertahanan Israel, Avigador Lieberman.

Menteri Kehakiman Israel, Ayelet Shaked menuturkan, dalam pertemuan yang berlangsung kemarin tersebut, Netanyahu dan seluruh jajaran kabinetnya sepakat bahwa mereka tidak akan pernah mengakui negara Palestina, dan tidak akan melanjutkan upaya damai dengan Palestina.

“Selama kita berada di pemerintah, tidak akan ada negara Palestina, tidak akan ada evakuasi pemukiman dan kami tidak akan memberikan tanah apapun untuk lawan kami,” kata Shaked, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (15/6).

Tanda-tanda bahwa Neytanyahu tidak akan melanjutkan upaya damai memang sudah terlihat kala dirinya menyampaikan sambutan dalam pertemuan kabinet itu. Pemimpon Israel itu dalam sambutannya menyatakan, ia tidak akan pernah menerima inisiatif Arab yang asli soal perdamaian dengan Palestina.

“Jika negara-negara Arab memahami fakta bahwa mereka perlu merevisi proposal Liga Arab sesuai dengan perubahan yang diajukan oleh Israel, maka kita bisa memulai pembicaraan. Tapi, kalau mereka membawa proposal dari tahun 2002 dan mendefinisikannya sebagai ‘ambil atau tinggalkan’, kita akan memilih untuk meninggalkannya,” kata Netanyahu kemarin.

Inisiatif Arab asli menyatakan, jika Israel mencapai kesepakatan dengan Palestina tentang pembentukan negara Palestina berdasarkan garis batas 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya dan dengan pertukaran wilayah, dan menyetujui solusi bagi para pengungsi Palestina, maka semua negara Arab akan menandatangani perjanjian perdamaian dan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.

(Sindo-News/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita:

Index »

KULINER

Index »

LIFESTYLE

Index »

KELUARGA

Index »

AL QURAN

Index »

SENI

Index »

SAINS - FILSAFAT DAN TEKNOLOGI

Index »

SEPUTAR AGAMA

Index »

OPINI

Index »

OPINI

Index »

MAKAM SUCI

Index »

PANDUAN BLOG

Index »

SENI