Seorang anggota intilijen Yordania dikabarkan telah mencuri dan menjual senjata-senjata milik badan intelijen Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi. (Foto: Istimewa)
Seorang anggota intilijen Yordania dikabarkan telah mencuri dan menjual senjata-senjata milik badan intelijen Amerika Serikat (AS) atau CIA dan Arab Saudi. Senjata yang dicuri adalah senjata yang hendak dikirimkan kepada pemberontak Suriah.
Menurut laporan yang dirilis New York Times, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (27/6), anggota intelijen Yordania itu mencuri senjata yang dikirimkan ke Yordania, untuk kelak diberikan kepada pemberontak Suriah. Senjata itu kemudian dijual ke pasar gelap.
Menurut sebuah penyelidikan bersama oleh New York Times dan Al Jazeera, beberapa senjata yang dicuri digunakan dalam penembakan pada bulan November yang menewaskan dua warga Amerika dan tiga orang lainnya di fasilitas pelatihan polisi di Amman.
Pencurian senjata, yang berakhir pada bulan lalu, setelah adanya keluhan dari pemerintah Amerika dan Saudi mengenai hal ini, telah menyebabkan aliran senjata baru yang cukup deras ke pasar gelap.
Petugas Yordania yang merupakan bagian dari rencana “reaped a windfall” dari penjualan senjata, menggunakan uang hasil penjualan senjata itu untuk membeli telepon genggam, mobil dan barang-barang mewah lainnya.
Namun, dalam laporannya New York Times tidak menjabarkan bagaimana nasib anggota intelijen Yordania tersebut. Apakah sudah ditangkap dan diadili, atau belum.
(New-York-Times/Al-Arabiya/Sindo-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email