“Rezim penguasa Bahrain dan pembelanya, Al Sa‘ud, telah terjatuh ke dalam jurang lumpur. Keluar dari jurang ini sudah bukan di tangan mereka sendiri.”
Begitu hal ini ditegaskan oleh Hujjatul Islam Sa‘idi, wakil Rahbar Revolusi Islam Iran Ayatullah Khamenei, di Sepah Pasdaran Republik Islam Iran (IRGC).
Menurut Sa‘idi, para ulama terutama di kalangan Syiah, terlebih ulama yang menjadi rujukan dalam masalah agama dan politik serta pemikiran dinilai sebagai figur yang sangat berpengaruh. Untuk itu, mereka pasti disambut oleh masyarakat luas.
Salat satu cara para penguasa diktator dunia, lanjut Sa‘idi, adalah melawan para ulama yang memiliki semangat revolusioner seperti Syaikh Zakzaki di Nigeria, Syaikh Nimr di Arab Saudi, dan Sayyid Hasan Nashrullah di Lebanon. Sekarang giliran Syaikh Isa Qasim di Bahrain diperlakukan secara lalim oleh Al Khalifah dan kewarganegaraannya dicabut.
Sebelum ini, tukas Sa‘idi, kita menyaksikan rezim Al Khalifah yang memang kaki tangan Amerika dan Inggris memperlakukan Syaikh Ali Salman dengan lalim. Ia sekarang masih mendekam dalam penjara.
Sa‘idi menilai bahwa tindakan rezim Al Khalifah tersebut akan mengancam eksistensi diri mereka. Sejarah menjadi saksi bahwa kesalahan strategi terbesar yang pernah dilakukan oleh rezim Syah Pahlevi adalah melawan ulama. Puncak kesalahan ini terjadi ketika mereka melawan Imam Khomeini yang telah menjadi prolog keruntuhannya sendiri.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email