Ilustrasi perempuan Saudi menembak. (Foto: alarabiya.net)
Anggota Pengadilan Syura dan spesialis keamanan Saudi kini mengizinkan perempuan di negara tersebut untuk bergabung dalam pelayanan militer. Para perempuan ini nantinya akan mendapat pelatihan penggunaan senjata ringan.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Rabu (18/5), Wakil Ketua Komite Dewan Keamanan Mayor Jenderal Ali Al-Tamimi menyebutkan Islam tidak melarang perempuan untuk ikut berpartisipasi dalam urusan militer.
"Namun perempuan juga bisa ikut berkontribusi dalam jihad untuk menegakkan Islam," kata Al-Tamimi.
"Kerajaan Arab Saudi, yang juga merupakan anggota G-20 dan setiap tahunnya menerima jutaan orang untuk haji dan umroh, sepenuhnya sangat mengerti pentingnya peran perempuan untuk kepentingan militer," lanjut dia.
Al-Tamimi juga mengatakan, tak hanya untuk acara-acara tertentu, namun perempuan juga bisa ikut dalam berbagai aktivitas militer seperti operasi keamanan, inspeksi, interogasi, serta penanganan keuangan militer.
Seorang anggota dewan lainnya mengatakan perempuan Negeri Petro Dolar akan mendapat pelatihan untuk mengungkap kegiatan terorisme wanita. Sementara itu, Ahmed Al-Mokli yang merupakan peneliti kelompok ekstremisme menuturkan pelatihan terhadap perempuan harus disertakan dengan pelatihan pendidikan, kebudayaan dan juga pelatihan teknik lapangan.
(Al-Arabiya/Merdeka/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email