Khaled Al-Obaidi
Khaled Al-Obaidi, Menteri Pertahanan Irak, memperkirakan pembersihan para teroris Takfiri Daesh hingga akhir tahun 2016. Al-Obaidi pada Sabtu petang (25/6), setelah meninjau markas komando operasi pembebasan provinsi Nainawa, Irak utara, menekankan bahwa pasukan gabungan Irak telah berhasil merebut kembali banyak wilayah di berbagai kota yang sebelumnya dikontrol Daesh.
Front muqawama Irak yang terdiri dari pasukan relawan rakyat terus mempersempit ruang gerak dan wilayah pendudukan Daesh di Irak. Militer dan pasukan relawan rakyat atau yang disebut Al-Hashad Al-Shabi, para pejuang suku nomaden dan juga pasukan khusus kontra-terorisme Irak, berada di satu benteng dan di bawah bendera Irak, bersatu memerangi para teroris Daesh.
Dukungan rakyat dan ulama terhadap pasukan gabungan Irak dalam perang melawan Daesh, merupakan dukungan besar bagi mereka dalam meningkatkan kemampuan perang mereka. Bersandar pada dukungan besar tersebut, meringankan tugas pemberantasan Daesh. Penarikan mundur Daesh dari pusat-pusat strategis Irak, membuat kelompok tersebut sedang tergelincir ke jurang kehancurannya.
Mosul, pusat provinsi Nainawa, Irak, selama dua tahun diduduki Daesh dan dengan harapan mereka akan dapat menguasai Baghdad. Akan tetapi sekarang, dengan persatuan rakyat Irak maka tidak ada opsi lain yang terbayang kecuali kehancuran Daesh.
Fallujah adalah kota strategis kedua provinsi Al-Anbar, Irak barat, yang sedang diambang pembersihan total dari anasir Daesh. Sebelumnya, Ramadi, pusat provinsi Al-Anbar dengan kewaspadaan, solidaritas, dan kerjasama pasukan gabungan Irak, berhasil dibebaskan dari kontrol Daesh. Urgensi keberhasilan pasukan Irak dalam pemberantasan Daesh, adalah dalam pengokohan posisi wilayah-wilayah yang telah dibebaskan dan penutupan seluruh celah kemungkinan kembalinya Daesh ke wilayah yang telah terbebaskan.
Pasca operasi pembebasan Fallujah, Mosul merupakan markas operasi strategis Daesh di Irak. Kekalahan Daesh di provinsi Al-Anbar merupakan mukaddimah kekalahan kelompok teroris Takfiri itu di provinsi Nainawa. Pengalaman dari operasi pembebasan Fallujah telah terbukti bagi semua kelompok bahwa pengandalan kekuatan dari dalam negeri lebih efektif dibanding janji dan kinerja sejumlah pihak pengklaim pemberantas terorisme.
Poin lain yang perlu diperhatikan adalah, sekarang telah terbukti bahwa dalam perang dan pemberantasan Daesh, pasukan gabungan Irak tidak bergantung kepada koalisi anti-terorisme AS. Sebaliknya, tidak seperti yang dipropagandakan secara meluas, koalisi anti-terorisme AS di Irak tidak berpengaruh besar dalam pemberantasan Daesh.
(Pars-Today/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email