Penanggung jawab Basiji di provinsi Kerman mengatakan bahwa sebagaimana menurut kitab “Tahrirul Wasilah” Imam Khomeini ra, menerapkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar sangatlah penting.
Hujjatul Islam Muhsin Sanjari menuturkan, ketika kita dihadapkan dengan kemungkaran, sebagian orang bersikap acuh, sebagian lagi mengindahkannya, namun ada juga yang malah ikut terjerumus ke dalamnya. Imam Husain as bersama keluarganya memulai perjalanannya dari Madinah dan kembali ke Madinah, untuk menghidupkan Amar Ma’ruf namun saat ini tujuan Imam Husain as tersebut menjadi terzhalimi.
Masalah ini, khususnya pada ranah kesucian dan hijab yang meerupakan masalah penting dan serius, Hujjatul Islam Sanjari mengatakan, masalah Amar Ma’ruf Nahi Munkar yakni tingkatan dan syarat-syaratnya, sebagaimana yang terdapat dalam kitab Tahrirul Wasilah harus menjadi bahan kajian, karena masalah ini sepenuhnya masalah fiqih, jadi tidak bisa seenaknya.
Lenih lanjut Hujjatul Islam Sanjari dengan mengutip riwayat, beliau menjelaskan, ketika adanya Ma’ruf maka keberkahan Allah swt juga akan tersebar, oleh karenanya kita tidak boleh acuh terhadap perbuatan-perbuatan buruk atau tidak pantas di hadapan kita. Kebaikan harus disampaikan kepada orang-orang.
Imam Shadiq as bersabda “dosa-dosa karena ketidak tahuan kalian adalah tanggung jawab ulama-ulama kalian”, hal ini terjadi ketika di antara kalian melakukan perbuatan dosa, namun tidak dinasehati dan tidak diperingatkan dari kelalaian, kemudian seseorang bertanya : jika kita telah menasehatinya namun ia tidak menerimanya dan tidak menghiraukan kita, apa yang harus kita lakukan? Imam as berkata “jika seperti ini, maka jauhilah orang tersebut, dan sampai kapanpun jangan pernah berteman dan bergaul dengannya”.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email