Pesan Rahbar

Home » » Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Paling Diminati Di China

Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Paling Diminati Di China

Written By Unknown on Friday, 15 July 2016 | 13:49:00

Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia saat ini sudah mulai dilirik dan diminati oleh berbagai negara di dunia. Banyak universitas dan lembaga pendidikan di sejumlah negara yang membuka program studi khusus Bahasa Indonesia (ilustrasi)

"Dengan saling mempelajari bahasa masing-masing, maka kita akan saling mengenal dan memahami. Indonesia adalah negara yang berpengaruh di Asia Tenggara,

Perkembangan Bahasa Indonesia saat ini terus mengalami evolusi, bahasa nasional kebanggaan bangsa Indonesia tersebut, saat ini sudah mulai diminati dan dipelajari oleh berbagai negara di dunia.

Mulai dari Australia, sejumlah negara Timur Tengah, Afrika, dan bahkan China, bahasa Indonesia menjadi salah satu bahasa yang masuk dalam studi kurikulum mulai dari tingkat dasar hingga universitas di negara-negara tersebut. Bukan tanpa alasan, bahasa Indonesia adalah bahasa yang menempati urutan nomor empat sebagai bahasa yang paling banyak dipakai di dunia.

Di China terutama Hongkong misalnya, Bahasa Indonesia akan mudah ditemui di pusat perbelanjaan, penunjuk jalan, dan lain-lain.

Seperti dilansir dari Antara, stasiun televisi milik Pemerintah Hong Kong, RTHK mulai menggunakan "subtitle" Bahasa Indonesia pada beberapa program televisi tersebut, sejak Sabtu (2/4).

Seorang juru bicara RTHK, seperti dikutip media setempat mengatakan, penambahan subtitle Bahasa Indonesia merupakan upaya perusahaan penyiaran tersebut untuk lebih dapat menjangkau pemirsa dari kelompok minoritas, khususnya warga negara Indonesia.

Pemakaian Bahasa Indonesia di salah satu rumah makan di Hongkong, China. (ilustrasi)

"Sebagian besar warga negara Filipina, dapat mengerti Bahasa Indonesia, tetapi sebagian warga negara Indonesia tidak dapat ber-Bahasa Inggris," ungkap juru bicara tersebut. Ia menambahkan, penambahan subtitle Bahasa Indonesia akan dilakukan pada beberapa program lain.

Konsul Jenderal RI di Hong Kong Chalief Akbar kepada Antara di Beijing, Selasa, mengatakan menyambut baik keputusan RTHK untuk menambahkan subtitle Bahasa Indonesia pada beberapa program.

"Ini merupakan yang pertama saya saksikan, stasiun televisi asing menambahkan subtitle Bahasa Indonesia. Ini tentu membanggakan. Dan diharapkan 170 ribu masyarakat Indonesia di Hong Kong semakin dapat memahami Hong Kong, begitu pun sebaliknya," tuturnya.

Salah satu program acara yang ber-subtitle Bahasa Indonesia adalah "Hong Kong Stories Challenges in the Wild", yang ditayangkan setiap Sabtu pada pukul 06.30-07.00 waktu setempat. Program bercerita tentang perjalanan menyusuri Hong Kong dengan cara yang tidak lazim.

Program acara lain yang akan diberi subtitle Bahasa Indonesia adalah "Independent Travellers", pada Senin pukul 19.00 dan "Visits with Our Animal Neighbours".


Perkembangan Bahasa Indonesia Di China

Bahasa Indonesia bukan lagi bahasa yang asing untuk digunakan, terutama bagi sebagian pedagang di Silk Market--salah satu pasar terkenal di Beijing, Tiongkok. Para pedagang tersebut akan segera berbicara dalam Bahasa Indonesia, meski tidak terlalu banyak kosa kata yang digunakan ketika tahu calon pembeli yang dihadapinya berasal dari Indonesia.

Pemakaian Bahasa Indonesia di pusat rekreasi di Hongkong, China (ilustrasi)

"Murah,murah," adalah kata yang kerap mereka ucapkan saat menawarkan dagangannya, mulai dari pakaian, asesoris hingga cindera mata khas Tiongkok, kepada turis Melayu termasuk Indonesia.

Silk Market, merupakan salah satu pasar favorit para wisatawan asing. "Ini semua harganya sama," kata Li Wei, kepada seorang turis Indonesia yang hendak membeli sejumlah cindera mata khas Tiongkok.

Bahasa Indonesia juga digunakan para pedagang pasar serupa di Beijing, seperti Pearl Market dan juga sebagian pedagang aneka cendera mata/souvenir khas Tiongkok, di gang-gang di sepanjang jalan Wangfujing, kawasan belanja yang terkenal pula di ibu kota Tiongkok.


Studi Bahasa Indonesia Di China

Atase Pendidikan KBRI di Beijing, Priyanto Wibowo mengatakan, sebanyak 13 kampus di Tiongkok telah membuka jurusan Bahasa Indonesia hingga akhir 2014. Kampus terlama yang membuka jurusan Bahasa Indonesia, menurut Priyanto, adalah Peking University.

Sementara kampus yang memiliki mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia terbanyak adalah Yunan University. "Sejauh ini mahasiswa jurusan bahasa Indonesia terbanyak ada di Yunan University, lebih dari 100 mahasiswa asal Tiongkok," ungkapnya.

Priyanto mengemukakan jumlah pengajar jurusan Bahasa Indonesia di Tiongkok masih sangat sedikit.


Spanduk pengumuman yang menggunakan Bahasa Indonesia di Victoria Park, Hongkong (ilustrasi) Selain Peking University dan Yunan University, beberapa kampus yang membuka jurusan Bahasa Indonesia antara lain, Beijing International Studies University, Tianjin Foreign Studies University, Guangdong University of Foreign Studies, dan Shanghai International Studies University.

Dosen di Departemen Bahasa dan Sastra Indonesia di Shanghai International Studies University, Huang Yue Min, mengatakan, saat ini ada 30 mahasiswa Tiongkok di kampus tersebut yang belajar di jurusan Bahasa Indonesia.

Ia menilai jumlah mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia di Shanghai International Studies University terus bertambah, antara lain disebabkan kedekatan hubungan internasional antara Indonesia dan Tiongkok.

"Ada kesamaan misi Indonesia dan Tiongkok, dan ini ada potensi besar karena keduanya sama-sama ingin memakmurkan jalur laut sejak Jokowi jadi presiden. Di sini kita bisa mengembangkan kemitraan kedua negara," ujar Min.

Selain mempelajari Bahasa Indonesia, mahasiswa di Shanghai International Studies University juga mempelajari politik, budaya dan perekonomian Indonesia.


Lebih mengenal Indonesia

Mahasiswi jurusan Bahasa Indonesia pada Universitas Bahasa Asing Beijing (BFSU) Huang Mengjiao mengatakan banyak warga Tiongkok yang belum mengenal atau bahkan memahami Indonesia secara utuh, salah satunya karena kendala bahasa.

Pemakaian Bahasa Indonesia pada plang penunjuk jalan (ilustrasi) 

"Dengan saling mempelajari bahasa masing-masing, maka kita akan saling mengenal dan memahami. Indonesia adalah negara yang berpengaruh di Asia Tenggara, dan semakin saya mengenal Indonesia, saya semakin suka," ungkapnya.

"Bahasa Indonesia itu, sulit tetapi menyenangkan untuk dipelajari. Warga Indonesia, harusnya bangga dengan Bahasa Indonesia," katanya.

Ia mengungkapkan pertama tahu tentang Indonesia dari dosennya di Beijing. "Beliau mengatakan Indonesia adalah negara besar, dengan segala sumber daya yang melimpah.

Negara yang berpengaruh di Asia Tenggara. Kini saya makin mengenal Indonesia, dan Indonesia memang negara besar, potensial untuk menjadi negara maju di masa depan," tutupnya.

(RTHK/Antara-News/Gerhana-85/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: