Pesan Rahbar

Home » » Ini Bukti Bahwa Rezim Wahabi Jadikan Rumah Sayidah Khadijah Toilet, Saudi Bakal Hancurkan Makam Nabi Muhammad Saw

Ini Bukti Bahwa Rezim Wahabi Jadikan Rumah Sayidah Khadijah Toilet, Saudi Bakal Hancurkan Makam Nabi Muhammad Saw

Written By Unknown on Thursday 21 July 2016 | 21:09:00


Lihat foto ini yang ditunjuk bahwa Perluasan Masjid Al-Haram, selain ada rumah nabi yang kini berubah jadi perpustakaan masjid, ternyata juga terdapat rumah Siti Khadijah, istri baginda Rasulullah. Lebih parah dari nasib rumah Nabi Muhammad SAW, bangunan didiamin Khadijah di masa lalu ini berubah jadi toilet.

Toilet mempunyai persamaan dengan ruang kecil dipakai untuk buang kotoran. Ini dianggap penghinaan atas istri Rasulullah itu, seperti dilangsir oleh lihat.co.id .

Arrahmah.com Garda Depan Zionis, Situs arrahmah.com menulis bahwa isu penghancuran situs-situs suci bersejarah di Mekkah dan Madinah dipicu oleh pemberitaan Fars News. Ini tentu penghinaan buat Jerome dan The Independent yang pertama kali menerbitkan berita itu.

JEROME Taylor, jurnalis The Independent, suratkabat asal Inggris, baru saja selesai berbicara di hadapan City Circle, kelompok pertemuan mingguan profesional Muslim di London. Tiba-tiba seorang perempuan Saudi mengenakan abaya hitam menghampiri. Jerome sudah mengantisipasi kemarahan macam apa yang bakal ditumpahkan si perempuan. Maklum, dalam pertemuan itu, dia baru saja mengungkap berita sensitif dan mengejutkan seperti dilangsir oleh islamtimes.org .
____________________________________________

Awal tahun lalu Jerome melakukan peliputan investigasi. Hasilnya, dia menemukan bahwa selama lebih dari 20 tahun Kerajaan Arab Saudi telah melakukan vandalisme budaya dalam porsi yang mencengangkan. Situs-situs bersejarah di Mekkah dan Madinah, dua kota suci umat Islam, secara sistematis diboldozer. Situs-situs itu dibabat demi melapangkan jalan bagi pembangunan gedung-gedung pencakar langkit, hotel-hotel, dan pusat-pusat perbelanjaan. Mewah dan gemerlap. Satu kamar hotel, Jerome mencotohkan, memasang tarif termurah 500 dolar AS untuk satu malam!

Parahnya lagi, sebagian besar dari situs awal Islam yang dihapus dari peta dunia oleh rezim Saudi berhubungan langsung dengan jejak rekam Nabi Muhammad. Dari penjelasan arkeolog dan sejarawan Saudi Dr Irfan Alawi, Jerome memiliki daftar situs-situs yang telah hilang. Salah satunya sebut saja: rumah istri Nabi Siti Khadijah yang kini sudah berubah menjadi toilet. Lalu ada beberapa situs yang menunggu diratakan dengan tanah, yakni antara lain tiang-tiang tua dari periode Utsmani dan Abbasiah (Abad ke-17) di Masjidil Haram; rumah tempat kelahiran Nabi Muhammad; dan rumah paman Nabi Hamzah bin Abdul Muthalib.

Dr Irfan Alawi—yang juga Direktur Eksekutif Islamic Heritage Research Foundation—mengatakan setidaknya Mekkah dan Madinah sudah kehilangan 400 hingga 500 situs suci bersejarah. Gulf Institute yang bermarkas di Washington memperkirakan 95 persen situs berusia milenium di Mekkah telah dihancurkan dalam dua dekade terakhir. “Tak ada seorang pun yang berani mengecam vandalisme budaya ini,” kata Dr Irfan. Arsitek ternama Saudi Sami Angawi juga sama cemasnya. “Nilai Mekkah maupun Madinah secara historis hampir musnah. Anda tak akan menemukan apa pun di sana kecuali gedung-gedung pencakar langit.”

Pemerintah monarki Saudi berdalih penghancuran situs-situs itu diperlukan guna mengakomodasi jumlah jamaah haji yang setiap tahun meningkat. Saat ini sekitar 12 juta jamaah memadati Mekkah dan Madinah setiap tahunnya. Jumlah itu diperkirakan akan membengkak hingga 17 juta pada 2025.

Persoalannya, kata Jerome yang non-Muslim itu, apakah upaya mengakomodasi jamaah haji harus dilakukan dengan menghancurkan situs-situs suci dan bersejarah. Apalagi, hotel dan apartemen mewah yang justru berdiri menggantikan situs-situs tersebut. Kemewahan yang hanya bisa dibeli oleh mereka yang berduit. Padahal, Nabi menginginkan Mekkah menjadi tempat dimana Muslim harus diperlakukan sama dan setara.

Menurut Jerome, semua itu cuma dalih rezim Saudi. Jerome percaya vandalisme budaya tersebut terinspirasi dari ajaran Wahabisme—mazhab resmi kerajaan Saudi. Wahabi, kata Jerome, geregetan melihat jamaah haji yang “mengalap” berkah dari situs-situs suci. Sebab, Wahabisme percaya mengunjungi makam atau situs sejarah yang berkaitan dengan Nabi akan melahirkan syirik. Sementara komersialisme merajalela yang melanda Mekkah dan Madinah terinspirasi oleh sesuatu yang lebih hina—kerakusan.
____________________________________________

Lepas melakukan investigasi dan riset, Jerome menuliskan hasilnya dalam sebuah laporan bertajuk “Mecca for the rich: Islam’s holiest site turning into Vegas” yang terbit di The Independent edisi 24 September 2011. Ketika pertama kali menuliskan laporan itu, Jerome percaya bahwa Muslim tak akan bereaksi seperti jika mereka memprotes kartun yang menghina Nabi. Tapi Jerome terbukti salah. Dalam beberapa jam saja, laporan Jerome sudah dikutip seluruh situs berita dunia Muslim, blog, dan media sosial seperti Facebook atau Twitter.

(Lucunya, situs arrahmah.com menulis bahwa isu penghancuran situs-situs suci bersejarah di Mekkah dan Madinah dipicu oleh pemberitaan Fars News. Ini tentu penghinaan buat Jerome dan The Independent yang pertama kali menerbitkan berita itu. Dengan mengutip komentar Ketua MUI Amidhan, arrahmah.com juga seakan ingin menyatakan berita itu bertujuan memecah belah umat Islam!)

Penilaian Jerome tentang perempuan Saudi yang datang menghampirinya juga ternyata salah. Perempuan itu tidak marah dan malah berterima kasih. “Mereka benar-benar telah menghancurkan tempat kelahiran Islam,” ujar perempuan itu. “Kami harus melakukan sesuatu.”[]


Situs-Situs yang Terancam Dihancurkan

Bayt al-Maulid

Ketika menduduki Mekkah pada 1920, Wahabi menghancurkan kubah di atas rumah tempat Nabi Muhammad dilahirkan. Rumah itu kemudian digunakan sebagai pasar ternak sebelum berubah menjadi perpustakaan setelah penduduk Mekkah berunjuk rasa. Ada kekhawatiran bahwa perluasan Masjidil Haram akan menghancurkan rumah itu sekali lagi. Situs ini belum pernah digali oleh para arkeolog.


Tiang-tiang kuno Masjidil Haram dari masa Abbasiah dan Utsmani

Dijadwalkan akan dibongkar sebagai bagian dari rencana perluasan Masjidil Haram. Tiang-tiang ukiran rumit ini dibangun pada Abad ke-17 dan merupakan bagian tertua dari situs suci Islam. Wahabi kecewa karena pada tiang-tiang itu ditulis nama-nama sahabat Nabi.


Masjid Nabawi

Selama bertahun-tahun, ulama garis keras Wahabi sudah menargetkan bangunan kubah hijau dari Abad ke-15 dimana di dalamnya terdapat makam Nabi, Abu Bakar, dan Umar di Madinah. Masjid ini dianggap sebagai situs paling suci kedua dalam Islam. Sebuah pamflet yang diterbitkan pada 2007 oleh Kementerian Urusan Islam Saudi, yang berdasar fatwa Abdulaziz Al Sheikh, Mufti Besar Arab Saudi, menyatakan bahwa “kubah hijau harus dibongkar dan tiga kuburan itu diratakan dengan Masjid Nabi”.


Jabal Nur

Sebuah gunung di luar Mekkah dimana Nabi Muhammad menerima wahyu pertama. Nabi terbiasa menghabiskan waktu untuk berdoa di sebuah gua bernama Hira yang berlokasi di gunung itu. Gua itu sangat populer di kalangan peziarah Asia. Ulama garis keras Wahabi kesal dan ingin agar jamaah tidak berkumpul di sana. Mereka pun mewacanakan gagasan untuk menghancurkan gunung itu. (Sumber: Islam Times, Beritaprotes)

Berita terkait:
www.independent.co.uk/news/world/middle-east/mecca-for-the-rich-islams-holiest-site-turning-into-vegas-2360114.html
http://www.guardian.co.uk/commentisfree/belief/2010/mar/05/saudi-mecca-medina-pollution
http://www.guardian.co.uk/profile/irfan-al-alawi
http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,39479-lang,id-c,nasional-t,Komite+Hijaz-.phpx
http://www.islamicpluralism.eu/WP/?p=4054
http://rt.com/news/saudi-arabia-prophet-mosque-615/
http://www.independent.co.uk/news/world/middle-east/medina-saudis-take-a-bulldozer-to-islams-history-8228795.html
http://www.guardian.co.uk/commentisfree/2012/jan/27/hajj-exhibition-saudi-cultural-vandalism?newsfeed=true
http://www.islamicpluralism.eu/WP/?p=1999
__________________________________________

Dikisahkan bahwa ada seorang murid sebelum melakukan ibadah haji, ia mengunjungi Syekh M.Utsman Abduh Al-Burhani RA untuk meminta do’a restu beliau. Syekh M.Utsman Abduh Al-Burhani RA berpesan kepadanya agar ketika ia sampai di Mekah, ia mendatangi tempat kelahiran Nabi SAW untuk melakukan solat sunnat.

Ketika sang murid telah sampai pada tempat yang dimaksudkan oleh Syekh M.Utsman Abduh Al-Burhani RA ia kaget karena tempat itu adalah setasiun bis yang tentunya dilalui banyak orang. Namun karena taat pada perintah sang maha guru, ia melakukan solat sunnat di tempat itu.

Seketika, sebagian petugas wahabi menangkapnya dan membawanya ke kantor lembaga mereka. ketika ia ditanya “mengapa solat di tempat umum itu”, ia menjawab, “karena di situ adalah tempat kelahiran Rasulullah SAW.” Mereka berkata, “ini adalah perbuatan Bid’ah, Nabi tidak pernah menyuruh untuk melakukan itu?”. Murid itu berkata, “betul, akan tetapi ketika Nabi SAW dalam perjalanan isra’ mi’raj, beliau sempat melakukan solat sunnat di tempat kelahiran Nabi Isa AS. Bukankah lebih utama bagi kita sebagai ummat islam untuk mengikuti jejak Rasulullah dan solat di tempat kelahiran beliau sebagai sebaik-baik Rasul..?!.

Karena petugas-petugas wahabi itu tak dapat berkata apa-apa lagi, maka murid tersebut dibebaskan.

Murid Syekh M.Utsman Abduh Al-Burhani RA itu telah membuat para pecinta nabi, juga mengambil berkat, yang mana hal ini telah diketahui oleh seorang tokoh kaya bernama Abbas al-Qatthan, maka pada tahun 1370H ia memperoleh izin dari raja Abdul-Aziz untuk membangun perpustakaan. ia sanggup menanggung semua biaya demi mencegah para sufi untuk mengambil berkat dari tempat kelahiran Rasulullah saw.

Suatu hari pada bulan Rajab 1270H. ia mengundang teman-temannya untuk menyaksikan perpustakaan yang masih sedang dibangun. Tiba-tiba ia ditimpa serangan jantung dan dibawa pulang untuk ditangani oleh seorang dokter. Ia berharap agar diberikan umur yang panjang untuk menyaksikan perpustakaan itu telah berdiri kokoh menutupi jejak kelahiran baginda Rasulullah saw. Namun pada keesokan harinya ia meninggal dunia.

“Maktabah Makkah Al-Mukarramah” tersebut juga telah dijadikan sebagai “Wizaratul Haj Wal-Awqaf”. (kisah ini dinukil dari kitab A’lamul-Hijaz pada abad keempat belas hijriyah, oleh M. Ali Magribi, cetakan pertama 1401H/1981M. diterbitkan oleh Idarah Annasyr Bi-Syarikah Tuhamah, Silsilah al-Kitab Assaudi)

……………………………………………………

Sumber: http://solahnawadi.blogspot.com/

Rupanya perpustakaan itu dibangun mengelilingi rumah Rasul saw. Ada rumah kanjeng Nabi saw di dalam perpustakaan, yg tak bisa diakses oleh publik.

The site of the birthplace of Prophet Muhammad (PBUH) is to be demolished and in its place a new library to be made. The original desire of the Saudi ulema was to redevlop and take down the original foundations of the birthplace of Prophet Muhammad (PBUH) 50 years ago, but the site was saved. Instead a library was built around the birthplace of the Holy Prophet’s (PBUH) house foundations and walls. Even though it is possible to visit the library inside when it is open occassionally the 1400 year old walls and artefacts have been blocked off to public access. [http://www.savethehijaz.org/]

Perkembangan terakhir, dari artikel kami sebelumnya, rumah kelahiran baginda Nabi ini dibongkar untuk dijadikan hotel (?). Sedangkan rumah bersejarah baginda Nabi saw yang lain, kudapatkan di sini

………. bekas rumah Rasulullah saw, setelah beliau menikah dengan Siti Khadijah, diratakan juga dengan tanah, bahkan sekarang sudah berubah menjadi toilet yang begitu megah ….

Berikut berita atas kasus ini.

Almost all of the rich and multi-layered history of the holy city is gone. The Washington-based Gulf Institute estimates that 95 per cent of millennium-old buildings have been demolished in the past two decades.

Now the actual birthplace of the Prophet Mohamed is facing the bulldozers, with the connivance of Saudi religious authorities whose hardline interpretation of Islam is compelling them to wipe out their own heritage.

[http://www.independent.co.uk/ (Saturday, 6 August 2005), http://www.savethehijaz.org/]

Ada sebuah bantahan atas berita di atas. Disampaikan oleh Duta Besar Saudi untuk UK dan Republik Irelandia. Kemudian selanjutnya adalah bantahan atas bantahan.

.

Response by Prince Turki Al-Faisal

12/08/05

Letter to the Independent newspaper [London] from the Saudi Ambassador to the UK and the Republic of Ireland answering “The destruction of Mecca: Saudi hardliners are wiping out their own heritage”, published on Saturday 6 August 2005.

Dear Sir,

What rubbish.

But then what would you expect if you use two completely unreliable sources: Ali Al-Ahmed, a disgruntled one man ‘organisation’, whose modus operandi is to spew out anti Saudi material of any kind (its basis on fact being fairly irrelevant) and Sami Angawi, the equally disgruntled former director of the Pilgrimage Research Centre who was fired for the mismanagement of affairs and wants to attack all those that now have responsibility for the Two Holy Places.

Perhaps your readers would be interested in what is really happening. Every artefact discovered has been preserved and protected and will be displayed in new museums in Makkah and Madinah - indeed some artefacts are already on display. In all, more than $19 billion has been spent on preserving and maintaining these two Holy sites.

We are proud of our rich Islamic heritage. A pride reflected in the title of Custodian of the Two Holy Mosques, a title taken by our King. We are also aware of how precious this Islamic heritage is and how important the preservation of this heritage is, not just to us but to the millions of Muslims from around the world who visit the Two Holy Mosques every year, it is hardly something we are going to allow to be destroyed.

Turki Al-Faisal

http://www.islamicpluralism.org/articles/2005a/saudiambassador.htm


Berikut balasan yg disampaikan,

Save the Hijaz Response to Prince Turki Al-Faisal

Thank you for confirming that Ali Al-Ahmed and Sami Angawi were in a position to know what is happening behind the scenes in the development of Makkah and Madinah. How much respect you show your brothers in Islam when they point out to you inadequacies with your governments development and modernisation with skyskrapers, expensive hotels and fast food restaurants in the Harram.

Perhaps the readers and pursuers of knowledge would be more interested to learn that the two museums of Makkah and Madinah are not always open, almost unheard of by the local populace and even to this day no artefact belonging to the founder of Islam is kept there. You have a few token Ottoman relics, a few bricks from the Old Grand Mosque but what else? If you want heritage of our Noble Prophet then instead go to Topaki in Istanbul, Turkey or to Badshah Mosque in Lahore, Pakistan because you are not interested in preserving our Noble Prophet’s heritage or property.

If you are so aware of the preciousness of Islamic Heritage how can you consider destroying the Birthplace of our Prophet just like your ancestors did when they turned it into a cattle market? Surely you do not think building a hotel on top of this sacred location will garner more respect for our Noble Prophet.

You are allowing for the Heritage of Islam to be destroyed, you have already desecrated the grave of the Noble Prophet’s mother, built toilets over the house of Sayyida Khadija (may Allah be Pleased with her), destroyed Jannat-ul Baqi and at the site of Jabal al-Khundaq you have built a cashpoint.

Signed

Save the Hijaz

Sumber: http://sayyidario.blogspot.co.id/2009/05/bekas-rumah-rasulullah-dgn-siti.html
_______________________________________

Saudi bakal hancurkan makam Nabi Muhammad Saw

Pintu masuk makam Nabi Muhammad berlapis emas. (Foto: ahadees.net)


Sebagai bagian dari proyek perluasan masjid Nabawi di Kota Madinah, banyak pihak mengkhawatirkan pemerintah Arab Saudi bakal menghancurkan makam Nabi Muhammad. Pusara Rasulullah itu terletak di dalam masjid paling suci kedua setelah Masjid Al-Haram di Kota Makkah.

Dr Irfan al-Alawi dari Yayasan Riset Wawasan Islam menuding diamnya kaum muslim atas rencana itu sebagai bencana sekaligus sikap berpura-pura. "Film tentang Nabi Muhammad baru-baru ini mengakibatkan protes (kaum muslim) di seantero jagat, namun penghancuran tempat kelahiran nabi, tempat dia salat, dan menegakkan Islam malah dibiarkan tanpa kecaman," katanya, seperti dilansir surat kabar the Independent, Selasa (30/10).

Dia mengakui perluasan Masjid Nabawi memang diperlukan, tapi rencana pemerintah Negeri Dua Kota Suci itu sungguh mencemaskan. Menurut Alawi, perluasan itu sebagian besar dilakukan di sebelah barat masjid, di mana di situ terdapat makam Nabi Muhammad bersama Abu Bakar dan Umar bin Khattab. Karena itu, dia takut tiga makam ini juga bakal lenyap.

Dalam dua dekade terakhir, the Gulf Institute yang berpusat di Ibu Kota Washington D.C., Amerika Serikat, mencatat Riyadh telah melumatkan 95 persen dari seluruh bangunan berusia lebih dari seribu tahun di Makkah dan Madinah. Perluasan Masjid Al-Haram juga mengundang protes dan kecaman pelbagai pihak. Di sekitar Kabah kini bermunculan pelbagai pusat belanja, hotel, dan gedung jangkung.

Di sana kini terdapat komplkes Jabal Umar, terdiri dari apartemen, hotel, dan menara jam tertinggi sejagat. Buat mewujudkan proyek ini, Saudi membuldoser benteng Ajyad dibangun di masa kekhalifahan Usmaniyah. Rumah nabi juga berubah menjadi perpustakaan dan kediaman istri pertamanya, Khadijah, sekarang menjadi toilet.

Saudi beralasan perluasan itu buat menampung jamaah umrah dan haji kian membludak. Pada 2025, diperkirakan bakal tumplek 17 juta jamaah haji. Termasuk perluasan Masjid Nabawi - bakal dimulai bulan depan - nantinya bisa menampung sekitar 1,6 juta jemaah.

Hingga berita ini dilansir, Riyadh belum bisa dimintai komentar soal rencana penghancuran makam Nabi itu.

Lima tahun lalu, beredar selebaran dari Kementerian Urusan Islam Saudi atas rekomendasi Mufti Agung Saudi Abdul Aziz al-Syekh. Isinya mendesak penghancuran makam Nabi Muhammad, Abu Bakar, dan Umar. Seruan ini disokong para ulama Wahabi, sekte terbesar di Saudi, termasuk Syekh Ibnu al-Uthaymin.

(Merdeka/Islam-Times/Sayyidario/Berita-Protes/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: