Sebanyak 81 persen dari 13.580.000 orang yahudi di seluruh dunia tinggal di Israel dan Amerika Serikat.
Yudaisme menikmati kebangkitan tidak disangka-sangka, menurut laporan khusus bakal dilansir majalah the Economist.
Sebelum pecah Perang Dunia Kedua pada 1939, orang Yahudi di seluruh dunia berjumlah 16,5 juta, meningkat dari 10,6 juta pada 1900. Hingga berakhirnya perang dunia itu pada 1945, jumlah kaum Yahudi sejagat berkurang sepertiganya.
Sedari 1948, sebagian besar orang Yahudi dari Afrika Utara dan Levant - nama kuno untuk wilayah kini bernama Suriah, Libanon, dan Palestina - berpindah tempat. Ketika Uni Soviet pecah di awal 1990-an, terjadi gelombang imigran Yahudi terbesar ke Israel.
Hingga 2010, populasi Yahudi di seantero bumi berjumlah 13.580.000 orang, 81 persen di antara mereka menetap di Israel dan Amerika Serikat. Di Amerika Selatan, jumlah orang Yahudi terbesar di Argentina, yakni 182.300, sedangkan yang terbanyak di Eropa berada di Prancis (483.500). Jumlah orang Yahudi tertinggi di Benua Afrika sebanyak 70.800 orang.
Populasi kaum Yahudi di Timur Tengah terus merosot lantaran kian berkembangnya kelompok-kelompok radikal. Mereka kian terancam setelah kehadiran milisi ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah).
Di Indonesia juga ada orang Yahudi. Mereka bahkan sudah datang sejak abad ketujuh. Ketika Presiden Abdurrahman Wahid berkuasa, kelompok minoritas ini mulai bangkit. Sebagai bukti, di Sulawesi Utara terdapat sinagoge dan menorah terbesar di dunia.
(The-Economist/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Peta penyebaran orang Yahudi di seluruh dunia. (Foto: the Economist)
Yudaisme menikmati kebangkitan tidak disangka-sangka, menurut laporan khusus bakal dilansir majalah the Economist.
Sebelum pecah Perang Dunia Kedua pada 1939, orang Yahudi di seluruh dunia berjumlah 16,5 juta, meningkat dari 10,6 juta pada 1900. Hingga berakhirnya perang dunia itu pada 1945, jumlah kaum Yahudi sejagat berkurang sepertiganya.
Sedari 1948, sebagian besar orang Yahudi dari Afrika Utara dan Levant - nama kuno untuk wilayah kini bernama Suriah, Libanon, dan Palestina - berpindah tempat. Ketika Uni Soviet pecah di awal 1990-an, terjadi gelombang imigran Yahudi terbesar ke Israel.
Hingga 2010, populasi Yahudi di seantero bumi berjumlah 13.580.000 orang, 81 persen di antara mereka menetap di Israel dan Amerika Serikat. Di Amerika Selatan, jumlah orang Yahudi terbesar di Argentina, yakni 182.300, sedangkan yang terbanyak di Eropa berada di Prancis (483.500). Jumlah orang Yahudi tertinggi di Benua Afrika sebanyak 70.800 orang.
Populasi kaum Yahudi di Timur Tengah terus merosot lantaran kian berkembangnya kelompok-kelompok radikal. Mereka kian terancam setelah kehadiran milisi ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah).
Di Indonesia juga ada orang Yahudi. Mereka bahkan sudah datang sejak abad ketujuh. Ketika Presiden Abdurrahman Wahid berkuasa, kelompok minoritas ini mulai bangkit. Sebagai bukti, di Sulawesi Utara terdapat sinagoge dan menorah terbesar di dunia.
(The-Economist/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email