Sejak akhir pekan lalu Malaysia resmi melarang komik terkenal dari Jepang ‘Ultraman’ untuk edisi ‘Ultraman, The Ultra Power’ yang berbahasa melayu. Alasannya, edisi komik ini berisi pernyataan yang dianggap telah mengganggu ketertiban umum lantaran pahlawannya disamakan dengan Allah.
Komik edisi melayu ini mengandung unsur-unsur yang dapat mengganggu ketertiban publik dan moral, ujar sumber dari kementerian dalam negeri yang bertanggung jawab atau penyensoran dan keamanan dalam negeri.
“Banyak anak mengidolakan Ultraman dan menyamakannya dengan Allah justru akan membingungkan kaum muda muslim dan merusak kepercayaan mereka,” ujar sumber itu.
Ultraman adalah pahlawan super komik fiksi Jepang yang memerangi para monster Kaiju. Komik ini pertama kali muncul dalam serial televisi pada 1960-an dan populer di berbagai negara termasuk di Malaysia. Di negeri jiran ini, versinya telah disulihsuarakan dalam bahasa melayu dan diputar di televisi dan buku komiknya telah diterjemahkan ke dalam bahasa nasional.
Kementerian dalam negeri juga menyebutkan buku komik Ultraman lainnya tidak dilarang. Yang dilarang hanyalah edisi ‘Ultraman, The Ultra Power’ berbahasa melayu.
Masalah timbul setelah muncul gambar dalam edisi ini, yang juga dapat dilihat di media sosial, yang menggambarkan Ultraman. “Ia dianggap, dan dihormati seperti Allah atau Tetua untuk semua pahlawan Ultra”.
Namun karakter Ultraman itu sendiri tidak dilarang dan hanya edisi ini saja yang dilarang,” tambah sumber kementerian itu. Orang yang ketahuan membagikan buku itu dapat dipenjara tiga tahun.
Malaysia sejak dulu menjadi model koeksistensi damai di antara ras dan agama. Negeri berpenduduk 26 juta jiwa ini mayoritas berasal dari etnis melayu yang kebanyakan muslim, dan mewakili hampir 60 persen.
(On-Islam/Meidia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email