Situasi dan kondisi geopilitik di Timur Tengah memanas seiring dengan memanasnya hubungan dan perseteruan antara Arab Saudi dan Iran. Memanasnya suhu politik di Timur Tengah ini membuat banyak kalangan khawatir.
Situasi semakin memanas dan kekhawatiran semakin meningkat setelah Presiden Iran, Hassan Rouhani, bereaksi terhadap keputusan Arab Saudi yang memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Iran.
Rouhani mengatakan, Arab Saudi tidak dapat menutupi kejahatannya dalam melaksanakan eksekusi terhadap ulama Syiah, dengan memutuskan hubungan dengan Republik Islam Iran.
Pernyataan itu diungkapkan Rouhani dalam situs pribadinya, merujuk pada keputusan Arab Saudi melaksanakan hukuman mati kepada ulama Syiah dan tokoh oposisi Arab Saudi, Nimr al-Nimr.
"Pemerintah Arab Saudi telah mengambil tindakan yang aneh dan memutuskan hubungan diplomatik dengan Republik Islam Iran untuk menutupi kejahatannya," kata Rouhani pada Selasa 5 Januari 2015.
"Tidak diragukan lagi jika tindakan Arab Saudi tersebut tidak bisa menutupi kejahatan besar," kata Rouhani merujuk pada keputusan Arab Saudi untuk menghukum mati Sheikh Nimr al-Nimr.
Sebelumnya, Arab Saudi memutuskan untuk mengakhiri hubungan diplomatiknya dengan Iran, setelah warga Iran yang marah atas eksekusi Nimr al-Nimr menyerang dua pos diplomatik Arab Saudi yang berada di Iran.
Semoga konflik ini tidak sampai menjalar sampai Indonesia karena bisa menyebabkan instabilitas negara. Efek jangka pendek konflik ini telah melemahkan Rupiah dan mata uang Malaysia, Ringgit.
(ABC-News/Memobee/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email