Jika terorisme dihadapkan dengan gelombang revolusi Islam, maka akan terungkap dengan jelas, namun jika teroris ini terpencar dan memasuki komunitas barat, akan berdampak buruk, karena kepentingan barat menjadi terancam.
Dengan mengacu pada ketidak berdayaan kaum liberal dan demokrasi dalam mengatasi konflik global, di antaranya terorisme, kekerasan dan peperangan, Hujjatul Islam Javad Nouruzi mengatakan, salah satu perkembangan politik dan budaya yang penting di Barat ialah dimulai setelah munculnya peradaban Barat sejak Renaisans dan seterusnya, dalam beberapa dekade terakhir kita menyaksikan jatuh dan kebuntuan peradaban Barat dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi masyarakatnya.
Lebih lanjut beliau mengatakan, adapun teroris ini, jika berniat untuk berpencar dan masuk ke komunitas Barat, dalam hal ini teroris akan dicap buruk, karena mereka dianggap mengusik dan menyerang kepentingan Barat. Pada dasarnya kita saat ini juga menyaksikan pemerintahan yang menganut faham fasisme yang bernama Arab Saudi, dimana mereka tidak menghiraukan nilai-nilai kemanusiaan.
Dari satu sisi kita menyaksikan upaya barat untuk menanamkan ajaran-ajaran berdasarkan materialisme dan ateisme dan ajaran humanis dalam lapisan budaya yang berbeda dan gaya hidup warganya, dan juga menerapkan faham humanisme, kemanusiaan dan nilai-nilainya. Namun di sisi lain kita juga menyaksikan berbagai peristiwa kekerasan dan konflik yang terjadi pada invidu dan masyarakat Barat.
Namun, untuk menutupi perilaku dualitasnya di kancah Internasional, mereka menunjuk komunitas lainnya. Misalnya dalam menyikapi sebuah konflik, yang terjadi karena pemikiran dan tujuan yang salah, mereka mengaitkannya ke komunitas lain, dan hasilnya adalah Islamofobia.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email