“Rezim Al Sa‘ud adalah rezim munafik. Dengan menguras kekayaan rakyat untuk memberikan bantuan finansial kepada Amerika, Riyadh sedang bekerja sama dalam menjalankan program Washington.”
Begitu pernyataan ini ditegaskan oleh Sayyid Abdul-Malik Hautsi ketika berorasi dalam rangka memperingati hari “Kebangkitan Melawan Imperialis” hari ini seperti dilansir oleh Al-‘Ahd.
Hautsi menekankan, “Sekarang kita menyaksikan kehadiran Amerika dalam setiap aktifitas politik di setiap negara Arab. Seakan-akan Amerika adalah pemilik segalanya sebelum rakyat Yaman sendiri. Dalam kerajaan Arab Saudi pun, Amerika bertindak sebagai pemilik utama dan berhak menunjuk raja dan putra mahkota.”
Abdul-Malik Hautsi melanjutkan, “Amerika melangkah dengan menenteng titel yang sangat menawan. Akan tetapi, tindakan mereka sungguh bertentangan dengan tanggung jawab yang mesti dilakukan di alam realita. Seluruh peristiwa yang sedang terjadi berada di bawah payung Amerika. Tujuan utama Gerakan Ansharullah adalah melawan aksi bungkam yang dilakukan dalam menghadapi sikap Amerika dan Israel.”
Menurut Hautsi, “Teriakan pembebasan diri memiliki posisi yang sangat penting pasca peristiwa 11 September. Negara-negara imperialis menjadi peristiwa pengeboman tower kembar di New York sebagai prolog untuk sebuah aksi yang sangat berbahaya dalam membidik Dunia Islam.”
Pada kelanjutan Orasi, Abdul-Malik Hautsi menukaskan, “Amerika tidak pernah membatasi diri dengan batas rasional dalam menggapai kepentingan. Mereka selalu menginginkan hegemoni dan penjajahan secara langsung. Amerika selalu memfokuskan diri untuk merampok kekayaan bangsa lain. Hal ini tidak bisa diragukan lagi.”
(Al-‘Ahd/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email