Dengan mencapai kehidupan Qur’ani, Imam Khomeini ra mampu menghidupkan kembali masyarakat kita.
Pada penutupan musabaqah Qur’an Karim yang ke-39 yang digelar di provinsi Imam Zadeh Abdullah as di kota Rey, Hujjatul Islam Abu Turabi mengatakan bahwa setelah terjadinya Revolusi Islam dan keberkahannya di negara ini, kegiatan-kegiatan Qur’ani bagi kalangan pemuda terus berlanjut.
Menurut beliau, dengan memahami Al-Qur’an dan mentaati perintah-perintah yang terdapat di dalam Al-Qur’an, maka manusia akan mencapai kehidupan yang sebenarnya.
Allah swt dalam Al-Qur’an berfirman “wahai manusia! Jawablah seruan Allah dan Nabi-Nya, pelajarilah ajaran-ajaran yang terdapat di Al-Qur’an dan kemudian amalkanlah, sehingga kalian bisa mencapai kebahagiaan”.
Lebih lanjut hujjatul Islam Abu Turabi menuturkan, kehidupan yang hakiki adalah buah dari keimanan dan perbuatan yang dilakukan dalam menjalankan perintah-perintah Allah swt, hidup berdasarkan Al-Qur’an sangatlah membahagiakan, karena dalam ketaatan kepada ayat-ayat Al-Qur’an, manusia dapat mempelajari jalan kehidupan yang benar dalam berbagai segi di individu dan masyarakat.
Al-Qur’an adalah cahaya hidayah bagi hamba-hamba yang sebenarnya, keluarga yang berada di bawah naungan Al-Qur’an Karim akan mendapatkan kebahagiaan sehingga mampu untuk mendidik anak-anak yang beriman dan berakhlaq baik, ujar Hujjatul Islam Abu Turabi.
Dengan melakukan ajaran-ajaran Al-Qur’an dapat menambahkan keimanan seseorang, dan akan menjadi faktor yang dapat mendorong dan menyemangatinya dalam menghadapi berbagai problematika dan musuh-musuh.
Salah satu contoh nyata ialah, dengan mencapai kehidupan Qur’ani, Imam Khomeini ra mampu menghidupkan kembali masyarakat kita, dimana para syuhada dengan mentaati beliau dan mereka berhasil meraih kebahagiaan abadi, pungkas Hujjatul Islam Abu Turabi.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email