Foto: INT
Apple terancam menghadapi larangan di Iran, jika tidak mendaftar secara resmi di dalam negeri.
Lebih dari 40 juta orang di Iran menggunakan smartphone. Angka ini termasuk beberapa juta iPhone yang diselundupkan ke negara itu.
Seorang pejabat dari kantor anti-penyelundupan mengatakan tidak ada pembatasan hukum untuk Apple untuk mendaftarkan toko di Iran.
"Jika Apple tidak mendaftarkan perwakilan resmi di Iran dalam beberapa hari ke depan, semua iPhone akan dikumpulkan dari pasar," kata direktur kantor anti-penyelundupan Iran, dikutip Tasnim News Agency.
Pernyataan itu menambahkan bahwa jika Apple tidak menanggapinya, perangkat yang tidak terdaftar tidak dapat digunakan.
Menanggapi kabar itu, beberapa aktivis IT telah mengkritik keputusan untuk melarang iPhone, meskipun proyek itu menerima lampu hijau dari operator seluler, dan serikat penjual ponsel di Iran.
"Mengumpulkan sejumlah besar ini iPhone tidak akan mudah," kata kepala serikat IT Teheran, menyatakan kekhawatiran bahwa database telekomunikasi bisa diretas menyusul langkah tersebut.
Appel awalnya mulai menjual Mac dan perangkat iOS di Iran tahun 2013, setelah pemerintah AS mengambil tindakan untuk meringankan sanksi yang melarang perusahaan menjual gadget elektronik selama lebih dari dua dekade.
(Tasnim/Rakyatku/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email