Markas Komando Militer Amerika Serikat bersekongkol dengan Pemerintah AS menyelewengkan berita-berita tentang kelompok teroris ISIS.
Minggu lalu, seperti dilansir oleh Sputnik kemarin, Konggres Amerika Serikat mengeluarkan sebuah laporan yang menunjukkan bahwa Markas Komando Amerika mendistorsi informasi-informasi yang berkaitan dengan perang melawan ISIS. Tujuannya, supaya menciptakan sebuah opini positif sehubungan dengan upaya anti ISIS di Iraq dan Suriah.
Douglas McGregor, seorang ahli sejarah dan mantan petinggi militer Amerika, mengaku kepada Sputnik telah melakukan penelitian atas kesiapan para petinggi dan jenderal militer dari sejak tahun 1960 hingga sekarang.
“Ketika hakikat sangat buruk, maka hanya kebohongan yang bisa menjadi indah,” ujar McGregor.
Dari sejak pernyataan-pernyataan George Decker, komandan Komando Militer Amerika yang berusaha mengingatkan akibat buruk keterlibatan Amerika dalam Perang Vietnam pada era 1960, didistorsi, para personel militer Amerika selalu berusaha mengajukan informasi dan data-data yang sesuai dengan kehendak para petinggi politik mereka.
“Sebagai hasil dari siasat seperti ini, para jenderal senior Amerika saling bersekongkol untuk menyembunyikan kekalahan-kekalahan siasat militer dari mata presiden-presiden mereka,” ujar McGregor.
McGregor melanjutkan, “Setiap kali Gedung Putih merasa perlu menambal kekalahan strategi dan siasat mereka, para presiden menekan komandan senior militer supaya memberikan laporan-laporan yang enak didengar.”
Contoh terbaru untuk model tipu daya seperti ini adalah klaim-klaim berlebihan seputar keberhasilan Jenderal David Petraeus dalam menyusun strategi melawan sebuah pemberontakan di Iraq beberapa era lalu.
(Sputnik/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email