Masjid dapat menghidupkan ruh spriritual dan ruh agama dalam masyarakat sekular.
Shabestan News Agency, bertepatan dengan peringatan pembakaran Masjid Al-aqsa oleh Zionis Israel pada tahun 1969, Masjid Jamkaran menyelenggarakan pertemuan ilmiah dengan tema “mengkaji kedudukan masjid yang diinginkan di kota modern”.
Kepala penerbitan dan penelitian Masjid Jamkaran, Doktor Sayid Majid Imami, dalam pertemuan ini menjelaskan bahwa masjid bisa menjadi pusat bagi kota modern.
Dalam pertemuan ini juga membahas tentang peran masjid dalam kehidupan yang beragama sehingga masyarakat juga mendapatkan pandangan baru tentang hubungan masjid yang diinginkan dan kota modern.
Menurutnya, melihat pentingnya tema masjid dalam ma’arif Islam, sehingga membuat tema ini disebut sebagai sebab utama dalam perkembangan peradaban Islam.
Masjid dapat menghidupkan ruh spriritual dan ruh agama dalam masyarakat sekular, oleh karenanya Masjid Jamkaran harus menjadi contoh bagi masjid-masjid lainnya terutama di kota modern, ujar Doktor Sayid Majid Imami.
Dalam laporannya, Shabestan News Agency juga mengutip penjelasan dari ketua sosiologi agama dan penelitian sosial institute Universitas Teheran, Sayid Mahmud Nejat Husaini mengatakan, salah satu tantangan-tantangan masjid ialah dimana saat ini masjid-masjid di kota modern dikuasai oleh pemerintah, dan hal ini sangat mengkhawatirkan dan mengecewakan.
Masjid yang seharusnya merupakan rumah Allah dan untuk masyarakat, namun nyatanya saat ini masjid dipisahkan dari masyarakat. Kita melihat di masjid dikuasai pemerintah, dimana terdapat program-program dan politik-politik, dan ini merupakan suatu kenyataan pahit yang terjadi di masjid-masjid saat ini, khususnya di kota modern, pungkas Sayid Mahmud Nejat Husaini.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email