Pesan Rahbar

Home » » Turki Minta Indonesia Tutup Sekolah yang Memiliki Kaitan dengan Gulen

Turki Minta Indonesia Tutup Sekolah yang Memiliki Kaitan dengan Gulen

Written By Unknown on Monday, 1 August 2016 | 00:18:00

Recep Tayyip Erdogan memberi sambutan usai mengikuti salat mayit berjamaah pada sejumlah korban aksi Kudeta Militer Turki di Masjid Fatih, Istanbul, Turki, 17 Juli 2016. Aksi kudeta Turki, pemerintah menangkap sejitar 6.000 orang yang ikut terlibat dalam aksi tersebut. (Foto: Getty Images)

Intervensi Presiden Turki Recep Tayyp Erdogan terkait lembaga pendidikan yang ada kaitannya dengan ulama kharismatik Fethullah Gulen juga merambah Indonesia.

Pemerintah Turki lewat Kedutaan Besar Turki di Indonesia dalam situs resminya meminta sekolah-sekolah di Indonesia yang dianggap berkaitan dengan organisasi yang mereka sebut teroris (organisasi pendidikan yang dikelola Gulen), agar ditutup.

Ada sembilan lembaga pendidikan di Indonesia yang terkait dengan FETO singkatan Fethullah Terrorist Organisation (sebutan untuk gulen yang dicap sebagai teroris). Turki menuding Fethullah Gulen lewat organisasi FETOnya sebagai aktor intelektual kudeta tersebut. Gulen yang tengah berada di Amerika Serikat sudah membantahnya.

Pemerintah Turki juga meminta Indonesia menutup kegiatan Gulen Chair yang berada di dalam kompleks Universitas Islam Negeri (UIN) di Ciputat, Tangerang Selatan. Pemerintah Turki mengaku mendapatkan info terkait dengan kegiatan Gulen di UIN dari Menteri Agama di Indonesia.

Di dalam siaran pers tersebut dijelaskan pula kondisi terakhir Turki yang kian membaik. Namun masih tetap diberlakukan situasi darurat sejak 21 Juli lalu. “Sebagai partner strategis, kami berharap dan mengandalkan dukungan dari Indonesia dalam perang melawan Feto sebagai organisasi teroris,” seperti tercantum dalam website resmi itu.

Presiden Recep Tayyip Erdogan juga telah mengeluarkan keputusan untuk menutup 1.043 sekolah, 1.229 yayasan, 35 institusi medis, 19 perkumpulan, dan 15 universitas yang berkaitan dengan Fethullah Gulen.

Terkait dengan itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengaku belum mendapatkan kabar resmi mengenai hal tersebut.

“Saya belum mendapat laporan tentang itu. Saya sudah ngantor nih, belum ada laporan itu,” ujar Muhadjir saat dihubungi, Jumat 29 Juli 2016. Ia mengatakan akan segera melakukan pengecekan dan berkomunikasi dengan pemerintahan Turki.

“Hubungan bilateral kita (Indonesia) dengan negara lain kan atas dasar hubungan baik. Pasti kami akan cross check, akan komunikasikan secara bilateral dengan pemerintahan Turki juga,” kata dia.

Muhajir menambahkan, penanganan juga akan dilakukan segera jika memang ada lembaga pendidikan yang terbukti berafiliasi dengan FETO dan membuat resah.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan, menegaskan, pada prinsipnya Indonesia tidak pernah terlibat dalam persoalan dalam negeri negara lain.


Kemenlu, kata Arrmanath,a akan berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengetahui sejauh mana kerja sama antara sembilan lembaga pendidikan dan FETO.

“Apakah itu terkait dengan bantuan guru atau yang lain,” ucap Arrmanatha. Selain dengan Kemendikbud, Arrmanatha menuturkan akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah yang menaungi lembaga pendidikan di setiap provinsi.

Negara-negara yang turut diminta agar menutup sekolah, antara lain Yordania, Azerbaijan, Somalia, dan Niger. Berikut nama-nama sekolah yang disebut di pernyataan Kedutaan Besar Turki tersebut di website resmi mereka, Kamis, 28 Juli 2016, di www.jakarta.emb.mfa.gov.tr.
1) Pribadi Bilingual Boarding School, Depok
2) Pribadi Bilingual Boarding School, Bandung
3) Kharisma Bangsa Bilingual Boarding School, Tangerang Selatan
4) Semesta Bilingual Boarding School, Semarang
5) Kesatuan Bangsa Bilingual Boarding School, Yogyakarta
6) Sragen Bilingual Boarding School, Sragen
7) Fatih Boy’s School, Aceh
8) Fatih Girl’s School, Aceh
9) Banua Bilingual Boarding School, Kalimantan Selatan

(Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: