CAIR menilai bahwa 2016 adalah salah satu tahun terburuk bagi warga muslim Amerika.
Dilansir koran Washington Examiner, dalam laporan yang diturunkan oleh Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) kemarin, aksi kekerasan dan gangguan terhadap warga muslim Amerika, perusakan harta kekayaan mereka, dan serangan terhadap masjid dan markas-markas Islam di tahun ini mengalami peningkatan drastis.
Menurut CAIR, slogan kampanye pilpres Donald Trump dan para politikus Amerika yang lain adalah salah satu faktor peningkatan aksi kekerasan terhadap warga muslim di negara ini.
Nihad ‘Awwad, Manajer Eksekutif CAIR, meminta kepada seluruh kandidat untuk memanfaatkan pengaruh yang mereka miliki guna mencegah gelombang kekerasan atas warga muslim AS tersebut.
“Para kandidat ini sudah semestinya menyatukan masyarakat Amerika untuk menentang aksi-aksi kebencian. Setiap warga Amerika harus bisa melaksanakan ajaran agamanya secara bebas dan tanpa rasa takut terhadap gangguna orang lain,” ujar ‘Awwad.
CAIR juga menyinggung siasat Trump untuk melarang pengungsi muslim untuk memasuki tanah Amerika serta desakan supaya sebuah kartu khusus dikeluarkan untuk mereka.
Pada suatu masa, warga muslim menjadi salah satu daerah pilihan bagi Partai Republik. Akan tetapi, lama kelamaan masyarakat muslim Amerika berpindah haluan kepada Partai Demokrat. Sangat diharapkan suara mereka yang cukup banyak ini diberikan kepada Hillary Clinton, kandidat Partai Demokrat, dalam pilpres yang akan digelar pada bulan November mendatang.
(Washington-Examiner/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email