Imam Hadi as menganggap harta haram tidak ada nilai dan tidak ada berkahnya, infaq dan warisan dari harta tersebut tidak dianggap, dan bahkan akan mendekatkan manusia kepada api neraka.
Salah satu tugas penting orang muslim ialah memperhatikan makanan dari harta yang halal, dan jangan sampai seseorang memakan harta haram dalam kehidupannya, dimana harta tersebut tidak ada keberkahannya di dunia dan bahkan azab Allah swt akan selalu menyertainya di dunia ini.
Sebagaimana menurut ucapan Imam as, bahwa harta haram tidak memiliki keberkahan sama sekali, dan karena harta haram didapat tanpa susah payah maka manusia tidak akan pernah merasakan nilai dari harta tersebut.
Jika agama Islam menekankan untuk tidak menggunakan harta haram, tidak lain ialah supaya manusia terjaga dari akibat-akibat yang ditimbulkan dari memakan harta haram dan juga supaya tidak tertimpa musibah di dunia ini.
Allah swt dalam surat An-Nisa ayat 29 berfirman “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil (haram), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama sukadi antara kamu”.
Di saat manusia memperoleh hartanya dengan keringat dan jerih payahnya, maka ia akan lebih mengetahui nilainya dan akan mempergunakannya dengan sebaik-baiknya.
Imam Hadi as menganggap harta haram tidak ada nilai dan tidak ada berkahnya, infaq dan warisan dari harta tersebut tidak dianggap, dan bahkan akan mendekatkan manusia kepada api neraka. Oleh karena itu khususnya di zaman sekarang realita dari harta haram sangatlah banyak, maka dari itu manusia harus bisa lebih berhati-hati lagi supaya di dunia ini dan di akhirat kelak tidak memiliki beban sama sekali.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email