Pesan Rahbar

Home » » Perseteruan Terpendam Arab Saudi vs Iran Soal Ibadah Haji

Perseteruan Terpendam Arab Saudi vs Iran Soal Ibadah Haji

Written By Unknown on Sunday 11 September 2016 | 01:57:00

Jemaah Haji. (Foto: AFP)

Persaingan Iran dan Arab Saudi dalam merebut pengaruh di Timur Tengah berlanjut hingga ke masalah penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.

Kedua negara itu saling melempar kritik dan tudingan soal siapa yang lebih mewakili sebagai negara Islam yang sebenarnya.

Iran memulai serangan Senin lalu ketika Pemimpin Spiritual Ayatullah Ali Khamenei menuding Arab Saudi sengaja membuat para jemaah haji tewas dalam ibadah haji tahun lalu. Khamenei menyerukan negara muslim untuk mempertimbangkan kembali Saudi sebagai negara yang menjaga dua lokasi suci umat Islam, Makkah dan Madinah.

Arab Saudi membalas tudingan itu kemarin lewat mufti agung yang menyatakan para pemimpin Iran bukanlah muslim, seperti dilansir koran the New York Times, Rabu (7/9/2016).

Perseteruan itu semakin memperuncing pertikaian antara negara Iran yang mayoritas menganut Islam Syiah dan kerajaan Saudi yang berpaham Sunni Wahabi. Kedua negara juga berseberangan sikap dalam konflik di Yaman dan Suriah.

Pada penyelenggaraan ibadah haji tahun lalu sedikitnya 2.400 jemaah tewas terinjak-injak, termasuk di antaranya ratusan jemaah haji Iran. Namun pemerintah Saudi menyebut korban tewas 'hanya' 769 orang.

Hubungan diplomatik kedua negara juga terputus Januari lalu setelah warga Iran menyerang kedutaan Saudi karena protes atas eksekusi ulama Syiah Sheikh Nimr al-Nimr.

Pembicaraan kedua negara soal keterlibatan jemaah haji Iran pada ibadah haji tahun ini juga gagal mencapai kesepakatan. Alhasil, tahun ini tidak ada jemaah haji dari Iran.

"Orang Saudi yang bengis mengurung korban luka dengan mayat di dalam kontainer, bukannya memberi perawatan dan menolong mereka atau memberi minum korban yang kehausan. Mereka membunuh jemaah," kata Khamenei dalam situs websitenya.

Dia juga menuding ibadah haji kini sudah menjadi semacam wisata rohani dan menyerukan agar dibentuk manajemen baru untuk menjaga dua tempat suci, Makkah dan Madinah.

Mufti Agung Saudi Sheikh Abdulaziz Al Sheikh menanggapi tudingan Khamenei dengan mengatakan tidak heran atas kritikan semacam itu.

"Maklum, mereka bukan muslim," kata dia seperti dikutip koran Saudi di Makkah. Al Sheikh merujuk pada kaum Majusi yang kerap dianggap asal bangsa Iran. "Kebencian mereka terhadap muslim sudah sejak lama."

(AFP/New-York-Times/Merdeka/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: