Demo wanita saudi di media sosial. (Foto: Twitter)
Kaum hawa di Arab Saudi kini sedang meramaikan dunia maya lewat tagar #HentikanPerbudakanWanitaSaudi. Sudah ribuan banyaknya tagar itu beredar di media sosial.
Koran the Daily Mail melaporkan, Jumat (9/9/2016), selama ini di Saudi, kaum hawa harus selalu ditemani lelaki muhrim, ayah atau suami, jika ingin bepergian ke luar rumah. Kaum hawa Saudi merasa hidup mereka terkekang dan dikendalikan oleh kaum pria.
Untuk bepergian, sekolah, menikah, bahkan operasi sekali pun mereka harus meminta izin dari kaum pria yang menjadi muhrim mereka.
Tapi kini kaum perempuan Saudi dan di seluruh dunia ramai-ramai menentang aturan yang mengekang mereka selama ini. Di negara Saudi sendiri, demo di jalan dilarang dan pelakunya bisa dipenjara.
Dalam salah satu kicauannya di Twitter seorang wanita Saudi berhijab memegang sebuah spanduk bertuliskan "Saya tak bisa belajar..dia bilang tidak"
"Wanita tak bisa menyetir, tak bisa bepergian atau sekolah tanpa izin pria muhrimnya. Wanita tak punya hak asasi #HentikanPerbudakanWanitSaudi"
Pegiat hak asasi dari Human Right Watch yang bermarkas di New York, Kristine Beckerle, mengatakan kampanye tagar wanita Saudi di media sosial ini terbilang cukup fenomenal karena di negara kaya minyak itu perbuatan semacam ini bisa berujung penjara.
"Media di sana tidak bebas dan wanita Saudi kerap mendapat kesulitan. Melihat kampanye yang menuntut hak mereka ini sungguh luar biasa," kata dia.
(Daily-Mail/Merdeka/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email