Pesan Rahbar

Home » » AS, Inggris Jual Senjata ke Saudi, Krisis Timur Tengah Kian Parah

AS, Inggris Jual Senjata ke Saudi, Krisis Timur Tengah Kian Parah

Written By Unknown on Sunday 11 September 2016 | 02:03:00

Serangan isis di kota sirte yaman. (Foto: AFP)

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat awal bulan lalu setuju menjual lebih dari 130 tank Abram, 20 kendaraan tempur dan peralatan perang lainnya senilai USD 1,15 miliar kepada Arab Saudi.

Badan Kerja Sama Keamanan Kementerian Pertahanan AS mengabarkan hal itu kepada parlemen AS. Menurut badan itu, penjualan senjata itu akan meningkatkan keamanan bagi sekutu AS di Timur Tengah.

"Penjualan ini akan meningkatkan kemampuan militer Kerajaan Saudi dan membuktikan komitmen AS bagi keamanan Saudi serta memodernisasi peralatan militer," kata pernyataan badan keamanan AS itu dalam situs resminya, seperti dilansir stasiun televisi Press TV, bulan lalu.

Pentagon menuturkan, tahun ini AS membidik penjualan senjata senilai lebih dari USD 40 miliar.

Meningkatnya peluang penjualan senjata dari AS ke Saudi dan negara sekutu di Timur Tengah disebabkan agresi militer Saudi ke Yaman sejak Maret tahun lalu.

Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kelompok hak asasi manusia menyatakan agresi militer itu sebagai kejahatan perang Saudi terhadap Yaman.

Lembaga Amnesty International dan Human Right Watch mengecam pemerintah AS dan Inggris yang selama ini memasok senjata bagi Saudi dan koalisinya dalam agresi militer di Yaman. Belum lagi pada konflik di Suriah, AS dan Saudi juga mempersenjatai kelompok oposisi dan pemberontak yang ingin menggulingkan rezim Basyar al-Assad.

Warga Yaman mengatakan serangan udara dari Saudi dan pasukan koalisi menargetkan rakyat sipil.

Laporan dari PBB yang bocor ke koran the Guardian Januari lalu juga menyatakan serangan udara Saudi di Yaman secara sistematis dan tersebar memang menyasar warga sipil Yaman.

Sedikitnya Saudi sudah melancarkan 119 kali serangan udara ke Yaman dan semua serangan itu melanggar hukum internasional, termasuk menyasar fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, sekolah, pesta pernikahan, dan tempat penampungan pengungsi.

(AFP/Press-TV/The-Guardian/Merdeka/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: