Pesan Rahbar

Home » » G30S/PKI: Asal Usul Nama Dan Penyebab Pengunjung Sering Kesurupan Di Lubang Buaya

G30S/PKI: Asal Usul Nama Dan Penyebab Pengunjung Sering Kesurupan Di Lubang Buaya

Written By Unknown on Tuesday 22 March 2016 | 18:36:00


Daerah Buaya menjadi tempat kejadian peristiwa sejarah laknat peristiwa G30S/PKI pada subuh 1 Oktober 1965 ternyata banyak menyimpan rasa penasaran masyarakat terkait asal usul nama Lubang Buaya.

Ternyata nama tersebut bukan berasal dari nama lubang sumur maut yang digunakan untuk mengubur 7 orang perwira TNI AD. Sumur maut sedalam 12 meter dan lebar 75 centimeter tersebut dulunya adalah sumur yang digunakan warga Lubang Buaya untuk mengambil air dalam kehidupan sehari-hari.

Dari peristiwa sejarah tersebut Lubang Buaya dikenal banyak orang, sekali lagi, darimana asal usul nama Lubang Buaya? Menurut Muhammad Yutharyani (Perwira Seksi Pembimbingan Informasi Monumen Pancasila Sakti) nama Lubang Buaya berasal dari legenda masyarakat di daerah tersebut.

Ia menjelaskan, dahulu daerah ini pernah mengalami banjir. Ketika banjir, masyarakat di sini menggunakan perahu rakit. Ketika perahu rakit didayung, dayungnya tersangkut yang belum diketahui apa penyebabnya karena tidak bisa lepas.

Setelah banjir surut, barulah diketahui apa penyebab dayung rakit tersangkut sampai tidak bisa terlepas. Ternyata, dayung tersebut dipercayai digigit oleh seekor buaya.

Setelah peristiwa itu, banyak masyarakat takut berkunjung ke daerah tersebut karena kehadiran buaya. Hingga pada akhirnya daerah ini lama-kelamaan oleh penduduk dikenal dengan nama Lubang Buaya.

Ia meenambahkan, setelah kejadian pembantaian oleh G30S daerah tersebut sarat dengan aroma mistis. Lebih lanjut, ia sering melihat beberapa pengunjung yang kesurupan saat mengunjungi komplek Monumen Pancasila Sakti. Hal ini didukung oleh beberapa bagian dalam museum diorama dalam Monumen Pancasila Sakti yang remang-remang sehingga kerap membuat bulu kuduk berdiri.

Ia berpesan agar pengunjung yang mengunjungi tempat ini agar menjaga sikap karena tempat ini termasuk sakral.

(Istimewa/Berbagai-Sumber-Sejarah/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: