Dalam Al-Qur’an maupun riwayat Ahlul Bayt as terdapat banyak dalil-dalil yang menjelaskan tentang kekhilafahan, di antaranya dalam surat Al-baqarah ayat 30 disebutkan bahwa “sesungguhnya aku hendak menjadikan khalifah di bumi”.
Shabestan News Agency, di antara mazhab-mazhab Islam terkait pembahasan keyakinan kepada Imam Mahdi afs, khususnya keyakinan yang dimiliki oleh Syi’ah Ahlul Bayt as, yang karena keyakinan yang dalam tersebut menjadi dinamika dan keberlangsungan Syi’ah Ahlul Bayt as.
Manusia sempurna adalah wakil Allah di bumi ini, oleh karena itu “Khalifatullah” adalah laqab kemuliaan baginya. Khalifah berasal dari kata “Khalafa” yang bermakna belakang dan juga wakil, dan karena hal ini khalifah dalam zaman kegaibannya akan tetap muncul dan hadir.
Dan jika tidak ada seseorang yang berada di posisinya (khalifah) dan menjalankan tugasnya, maka khalifah tersebut dianggap sebagai orang yang gaib.
Dalam Al-Qur’an maupun riwayat Ahlul Bayt as terdapat banyak dalil-dalil yang menjelaskan tentang kekhilafahan, di antaranya dalam surat Al-baqarah ayat 30 disebutkan bahwa “sesungguhnya aku hendak menjadikan khalifah di bumi”, lebih dari itu dalam sebuah hadits diperintahkan untuk mengucapkan salam kepada para Imam as selaku para khalifah ilahi.
Berdasarkan kekhilafahan yang merupakan hak Allah swt, maka ada makna lain yang bisa diartikan ialah bahwa manusia yang sempurna adalah pemilik maqam atau kedudukan yang tinggi, yang bisa dan mampu untuk memiliki segala perwujudan nama-nama Ilahi, ayat-ayatnya, dan seluruh perwujudan wujud-wujud dzat suci-Nya dalam ciptaannya.
(Shafaqna/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email