Seorang Imam terlepas dari selain Allah, dan tidak bergantung pada sesuatu apapun selain kepada Allah swt, dan karenanya seorang Imam tidak pernah berbuat dosa, karena dosa disebabkan oleh sebuah ketergantungan.
Seorang pakar pendidikan pusat Mahdawiyat, Hujjatul Islam Ali Shaduqi menjelaskan bahwa dalam pemikiran Islam kita meyakini bahwa Imam adalah seseorang yang memahami dan mengerti akan peraturan dan hukum-hukum yang mengatur alam semesta ini baik secara parsial maupun universal.
Dan karena pengetahuan dan wawasan yang luas ini menyebabkannya sedikitpun tidak berbuat salah dan yang kedua ialah karena seorang Imam itu terlepas dari selain Allah, dan tidak bergantung pada sesuatu apapun selain kepada Allah swt, dan karenanya seorang Imam tidak pernah berbuat dosa, karena dosa disebabkan oleh sebuah ketergantungan.
Misalnya jika seseorang bergantung pada anak-anaknya, harta dan kedudukannya di dunia ini, maka karena hal itu semua ia salah dalam mendefinisikan jalan kehidupannya, ungkap Hujjatul Islam Shaduqi.
Jika kita ingin menjalani hidup ini dengan seimbang, dan bergerak maju, dan jika ingin hidup kita diliputi kebahagiaan dan ketenangan maka kita harus menjalani hidup kita selaras dengan Imam Zaman afs, dan hal ini tidak hanya sebatas dengan mengkaji pembahasan mahdawiyat dan Imam Zaman afs dari buku-buku, namun jika kita dan generasi berikutnya ingin memahami nilai sebuah kehidupan dan sampai pada keadaan yang seimbang maka kita harus memperkenalkan kehidupan kita kepada Imam.
Hal ini berarti bahwasanya kita tidak hanya menanti hujjah Ilahi akan tetapi kita juga harus menjalani kehidupan ini dengan mengenal Imam Zaman afs, pungkas Hujjatul Islam Shaduqi.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email