Kampanye “Muslimin Memiliki Hak” Lawan Islamofobia

Kampanye “Muslimin Memiliki Hak” akan digelar untuk melawan kebijakan Islamofobia yang sudah membumi di tanah Amerika Serikat.

Dilansir Alternate kemarin, kampanye “Muslimin Memiliki Hak” akan menggunakan kekuatan media dan seni untuk menarik perhatian masyarakat terhadap siasat Islamofobia yang sudah membumi di tanah Amerika Serikat.

Arun Kundnani, penulis buku “Muslimin akan Datang: Islamofobia, Radikalisme, dan Perang Internal Melawan Teror”, menukaskan kepada Alternate, “Islamofobia adalah sebuah masalah yang sekarang ini sudah dibumikan di jajaran Pemerintah Amerika. Siasat Islamofobia terdapat dalam tubuh FBI dan Kementerian Luar Negeri Amerika. Untuk itu, perang yang disulut oleh kubu Republik dan Demokrat dianggap suatu hal yang legal dan konstitusional.”

Kundnani melanjutkan, “Kami tidak ingin mengatakan bahwa Muslimin layak dicintai atau tidak layak dicintai. Apa yang sedang kami lakukan ini adalah menjelaskan realita bahwa Muslimin juga memiliki hak-hak yang sekarang telah dilanggar lantaran siasat Islamofobia dan kebijakan-kebijakan Pemerintah.”

Kundnani menggelar kampanye “Muslimin Memiliki Hak” tersebut berkat kerja sama dengan tim dari kalangan jurnalis, ilmuwan, dan lembaga-lembaga hukum sipil.

Tujuan utama kampanye tersebut adalah campur tangan dalam sirklus pemilu presiden Amerika mendatang yang sudah dipenuhi dengan pernyataan dan pandangan anti Muslimin.

“Inilah tujuan kami. Kami menghindari sikap yang selalu ingin menegaskan bahwa Trump buruk dan Hillary adalah solusi, atau sebaliknya. Ini bukan tujuan kami,” ungkap Kundnani penulis berdarah Amerika tersebut.

Selama kampanye pilpres Amerika, dunia menyaksikan karakteristik dan semua skandal yang pernah dimiliki oleh para kandidat. Sekalipun semua itu terbongkar secara gamblang, rakyat Amerika ternyata tidak memiliki pilihan lain kecuali harus memilih yang dari yang terburuk.

(Alternate/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)