Pesan Rahbar

Home » » Kedukaan

Kedukaan

Written By Unknown on Sunday, 2 October 2016 | 13:29:00


Saat ini pikiranku tengah melayang jauh ke masa silam. Ke suatu masa yang belum terlalu jauh dari kehadiran sang manusia agung. Seorang manusia yang sangat welas asih terhadap penderitaan umatnya. Dan kasih sayangnya bahkan melebihi kasih seorang ibu terhadap anaknya. Dengan membawa risalah paripurna untuk keselamatan seluruh umat manusia dan alam semesta.

Namun sepeninggalnya telah terjadi begitu banyak kekisruhan di dalam tubuh umat yang masih rentan kala itu. Ketika anasir buruk dari masa jahiliah mulai menggeliat untuk bangkit kembali ke dalam kancah kehidupan. Dan risalah suci pun mulai tertutupi dari mata umat kebanyakan.

Para pemuka dari keluarga suci sebagai pemegang amanah yang telah diwasiatkan kepada mereka satu persatu diperangi dan disingkirkan. Agar kebenaran Ilahi yang suci terkuburkan. Sehingga penguasa-penguasa duniawi yang zalim dapat bersuka cita. Di tengah penderitaan umat yang yatim dan tak tahu arah.

Maka tampillah sang ksatria langit untuk mengembalikan risalah suci itu. Untuk menghadapi penguasa zalim yang telah membenamkan kebenaran Ilahi di bawah kursi kekuasaan dan para pemuka agama yang menjual dirinya.

Tibalah hari-hari yang penuh penderitaan bagi keluarga suci dan pengikut setianya. Sebuah rombongan kecil berjalan perlahan menuju ke sebuah tempat. Di tengah padang pasir yang mematikan. Untuk menggemakan kembali kebenaran yang telah hilang.

Maka saatnya pun tiba ketika takdir harus terjadi. Satu persatu para pejuang suci itu harus menemui Tuhannya dalam sebuah perang tak sebanding. Dan pada puncaknya sang ksatria langit, cucu dari manusia paling agung di muka bumi, rela mengorbankan dirinya dengan kepala terpancung dan anak panah memenuhi sekujur tubuhnya.

Hari itu manusia-manusia durjana berpesta pora. Dengan menghabisi dan menista keluarga kenabian mereka merasa dalam kemenangan. Namun api suci kebenaran sejati takkan pernah padam. Terus bergelora melintas ke pelbagai penjuru bumi dan masa sampai dengan kemunculan sang mahdi.

Oleh: Abdul Hakim


(Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: