Majalah berita mingguan Jerman Focus melaporkan. Bahwa seorang senior komandan front al-Nusra yang tidak disebutkan namanya. Mengatakan kepada wartawan Jurgen Todenhofer. Bahwa kelompok yang dianggap teroris oleh Rusia, serta PBB bahkan Amerika Serikat. Ternyata memiliki persenjataan terutama rudal TOW anti-tank BGM-71, yang diterima langsung dari AS.
“Rudal-rudal itu diserahkan langsung kepada kami. Amerika ada di pihak kami,” lapor outlet media itu mengutip pernyataan komandan front al-Nusra tersebut. Pernyataan itu diungkap menanggapi pertanyaan Jurgen Todenhofer apakah ada perantara dalam transfer senjata ini. Misalkan melalui Tentara Pembebasan Suriah (FSA) yang didukung AS.
Pengakuan Komandan front al-Nusra ungkap hakekat kelompok mereka
Front Al-Nusra telah menjadi salah satu lawan sengit Damaskus. Kelompok teroris itu, yang mengaku paling benar di antara kkelompok teroris lannya, telah berusaha untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad. Dan akan mendirikan sebuah kekhalifahan di Suriah selain ISIS yang dianggapnya salah.
Komandan front al-Nusra itu juga mengkonfirmasi hal ini: “Kami akan berjuang sampai rezim digulingkan,” katanya, mengacu pada pemerintah Bashar Assad. “Kami tidak mengakui negara sekuler,” katanya yang mencerminkan keinginan untuk mendirikan khilafah versi kelompoknya.
Front Al-Nusra didirikan sebagai cabang al-Qaeda di Suriah. Namun baru-baru ini memutuskan hubungan dengan jaringan teroris global itu. Dan mengubah nama menjadi Jabhat Fateh al-Sham. Para ahli mengatakan bahwa rebranding tersebut tidak mempengaruhi tujuan kelompok atau sarana untuk mencapai tujuan itu.
Apa yang diakui oleh Komandan front al-Nusra tersebut sudah menggambarkan atau memberikan indikasi kelompok apa sebenarnya front al-Nusra. Mulut mereka meneriakkan benci Amerika, tapi di balik itu mereka bekerjasama.
(Fokus/Islam-Institute/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email