Ketua BNPT bersama Presiden Jokowi (Foto: Kompas)
"Beliau minta update masalah perkembangan teorisme seperti apa, kami sampaikan bahwa selain hard approach, penindakan juga secara terukur, termasuk pemberitaannya," kata Kepala BNPT Suhardi Alius.
Presiden Joko Widodo memanggil Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius ke Istana Merdeka, Jumat, 28 Oktober 2016. Pemanggilan itu terkait isu terorisme dan penanganannya.
"Beliau minta update masalah perkembangan teorisme seperti apa, kami sampaikan bahwa selain hard approach, penindakan juga secara terukur, termasuk pemberitaannya," kata Kepala BNPT Suhardi Alius di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (28/10/2016), seperti dikutip Kantor Berita Antara.
Suhardi mengungkapkan, dalam menangani kasus terorisme BNPT berusaha melakukan pendekatan secara persuasif, dan lebih mengandalkan soft approach. Misalnya dengan melibatkan mantan komandan jihad yang sudah baik untuk memberikan program deradikalisasi dan pencerahan.
Presiden, ungkapnya, mendukung dan mengapresiasi. "Beliau setuju sekali, jadi kementerian terkait diharapkan menggarap aspek di hulu," katanya.
"Sekarang kita kemas, sudah ada 17 kementerian/lembaga yang di bawah koordinasi kami dan aksesnya langsung ke menteri masing-masing dan itu sudah dilaporkan ke Presiden," ucapnya.
(Kompas/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email