Banyak orang beranggapan bahwa ibadah syariat, shalat dan puasa misalnya, hanya merupakan sebuah ritus keagamaan yang kosong makna. Semua itu hanya berhubungan dengan kondisi jasmaniah belaka. Tak ada spirit apapun yang dikandangnya, kecuali hanya sekadar pemenuhan kewajiban.
Namun, berbanding terbalik dengan anggapan tersebut, peribadahan praktis dalam ajaran Islam temyata tidak hanya berdimensi lahiriah semata. Di balik bentuk-bentuk ibadah dhahir (lahiriah), terdapat berbagai rahasia yang berkenaan dengan aspek batinnya. Karenanya, Islam menghendaki setiap penganutnya untuk menunaikan setiap peribadahan yang diperintahkannya secara total, mencakup kedua aspek tersebut (lahiriah maupun batiniah).
Ayatullah Jawud Amuli, seorang ulama-filosof terkemuka. menguraikan secara gamblang bagaimana sebenarnya makna yang terkandung dalam segenap peribadahan. Dengan kekhasan sebagai seorang ulama irfan (bisa juga disebut, kedati tidak sepadan, dengan ulama sufistik). beliau mendedah relung-relung batiniah ibadah. Selain pula memaparkan secara panjang lebar, keutamaan yang akan dicapai seseorang yang sanggup meraih pengetahuun serta realitas maknawi peribadahan.
Buku ini merupakan kumpulan ceramah yang beliau sampaikan dalam berbagai kesempatan, yang kemudian ditranskripsi oleh para sejawatnya. Dalam proses penerjemahan serta penyuntingannya dalam bahasa Indanesia, terdapat sejumlah penyesuaian dalam hal teknis, seperti tata bahasa dan selainnya. Namun kami kira, itu tidak sampai menyentuh, apalagi mengurangi, gagasan inti serta gaya berbahasa beliau yang memang indah dan memikat. Terakhir, kami menghaturkan selamat menikmati dan menghayati uraian yang terdapat dalam karya besar ini.
Bogor, Juni 2001
Penerbit Cahaya
(Sadeqin/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email