Pesan Rahbar

Home » » Siaran Langsung Sidang Jessica Tidak Mendidik

Siaran Langsung Sidang Jessica Tidak Mendidik

Written By Unknown on Monday 10 October 2016 | 21:15:00


Media-media tanah air terus memblow up kasus Kopi Sianida yang membunuh Mirna dengan terdakwa Jessica. Siaran langsung sidang Jessica seperti punya tujuan terselubung.

Sudah berapa bulan episode siaran langsung sidang Jessica ini tayang?

Apa relevansinya siaran langsung sidang Jessica ini dengan kehidupan publik?

Ada apa di balik siaran langsung sidang Jessica dan blow up media pada kasus ini?

“Silakan boleh percaya atau tidak. Dengan ditayangkannya siaran langsung persidangan kasus kopi sianida beracun secara berulang-ulang. dan dengan pemberitaan yang digembar gemborkan. Sebetulnya ada sesuatu yang besar yang ingin ditutupi. Baik oleh media, atau pun oleh kekuatan besar yang menguasai dan berkepentingan dengan media tersebut.

Dengan tanpa mengurangi rasa hormat kepada keluarga korban, faktanya adalah pemberitaan berlebihan selama berbulan-bulan ini menganehkan. Mencurigakan. Apalagi media yang getol melakukan pemberitaan ini adalah media yang berada di belakang ‘tuan dan puan’. Mereka yang berada di barisan kekuasaan”. Ujar aktivis media sosial Azzam Mujahid Izzulhaq.


Blow up Siaran Langsung Sidang Jessica mengherankan

Jusman Dalle, seorang Praktisi Digital Marketing, senada mengungkap keheranan dengan blow up media terhadap siaran langsung sidang Jessica.

“Berharap kasus kopi beracun ini cepat selesai,” ujarnya di akun twitternya @JusDalle, Rabu (10/8).

“Baru kali ini ada berita yg diblowup terus menerus, tapi (mohon maaf) tdk jelas relevansinya dgn kehidupan publik. Berita yg nilai berita masih tanda tanya. Berita yg dipaksakan. Entah apa yg dicari dan ingin diungkap oleh media dr kasus ini,” ungkapnya, mengomentari siaran langsung sidang Jessica.


Siaran langsung sidang Jessica dinilai menimbulkan banyak kerugian

Persidangan kasus kopi sianida dengan terdakwa Jessica Kumala yang disiarkan secara langsung. Oleh sejumlah stasiun televisi swasta dinilai menimbulkan banyak kerugian. Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Abdul Haris Semendawai mengatakan. Siaran langsung sidang Jessica tersebut bisa menimbulkan informasi yang sampai ke masyarakat tidak utuh.

”Selain itu, dari sisi kepentingan saksi dan korban, hal itu sangat merugikan,” jelas Abdul Haris. Di sela acara seminar internasional viktimologi di Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Rabu (21/9).

Dia mengatakan, tidak menutup kemungkinan keterangan dan fakta yang terungkap di persidangan dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk membalas dendam. Apalagi jika keterangan saksi dianggap memojokkan salah satu pihak.

”Bisa juga ada pihak-pihak tertentu yang berusaha menghalang-halangi saksi untuk memberi keterangan sebenarnya,” katanya.

Menurut dia, sistem peradilan di Amerika Serikat sebagai negara yang menganut paham liberal pun tidak sebebas di Indonesia. Di AS, lanjutnya, tidak pernah ada siaran langsung oleh televisi mengenai jalannya proses persidangan.

”Bahkan, pengunjung sidang dilarang membawa kamera saat berada di ruang persidangan,” katanya.

Hal itu dilakukan untuk menjaga netralitas lembaga peradilan. Dan juga menghindari adanya hal-hal yang tidak diinginkan menyangkut keterangan saksi, korban dan juga tersangka.

”Untuk itu, kami minta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk menghentikan siaran langsung persidangan tersebut,” tegasnya.

Seharusnya hentikan Siaran Langsung Sidang Jessica, karena tayangan ini tidak mendidik sama sekali.

(Republika/Islam-Institute/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: