Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (HAM PBB), menurut rencana, akan menggelar sidang khusus untuk mengevaluasi kondisi kota Aleppo dan kondisi kemanusiaan di kota ini.
Dilansir Reuters, Dewan HAM PBB ini menggelar sidang guna menelaah dan mengevaluasi kondisi menyakitkan dan menyedihkan yang sekarang sedang mendominasi kota Aleppo.
Menurut pengakuan PBB, sidang ini digelar dengan landasan permintaan resmi Inggris.
Inggris mengajukan permintaan sidang tersebut melalui sebuah grup yang beranggotakan sebelas negara Barat dan Arab yang meliputi Amerika Serikat dan negara-negara Timur Tengah yang memberikan dukungan kepada kelompok-kelompok pemberontak Suriah.
Dalam surat yang diajukan Inggris tersebut ditegaskan, “Menilik kondisi menyakitkan dan menyedihkan yang sekarang mendominasi Aleppo, sudah seharusnya digelar sebuah sidang khusus untuk menelaah dan mengevaluasi kondisi kota ini.”
Permintaan ini masih diajukan padahal Suriah dan Rusia telah menghentikan serangan-serangan udara terhadap kota yang dikuasai oleh kelompok pemberontak ini dalam rangka menghormati kesepakatan gencatan senjata.
Menurut pengakuan Menteri Pertahanan Rusia, kesepakatan gencatan senjata ini digelar supaya warga dan para pemberontak memiliki kesempatan untuk meninggalkan kota Aleppo.
Akan tetapi, menurut pengakuan PBB, program Rusia untuk gencatan senjata ini tidak berarti jaminan supaya bahan kebutuhan pokok dan peralatan masuk ke Aleppo, karena Rusia dan Suriah serta kelompok-kelompok yang sedang berperang di kota inii belum menjamin keamanan para pengirim bala bantuan.
Komite Investigasi PBB di bawah pengawasan Paolo Paniro, seorang politikus Brasil, telah mengajukan laporan kejahatan perang yang dilakukan oleh kelompok-kelompok yang sedang bertempur di Suriah dengan banyak bukti yang akurat.
(Reuters/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email