Pesan Rahbar

Home » » GP Ansor: Eks Kombatan Konflik Poso Yang Gabung Demo 4 November

GP Ansor: Eks Kombatan Konflik Poso Yang Gabung Demo 4 November

Written By Unknown on Sunday, 6 November 2016 | 01:03:00


Kelompok-kelompok yang akan turun aksi 4 November nanti menurut Ketua Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas, di luar lingkungan yang selama ini dikenal moderat dan toleran. Tidak hanya itu, pria yang akrab disebut Gus Yaqut ini mengaku menerima informasi akan hadirnya eks kombatan konflik Poso di demo yang mengatasnamakan ‘Bela Islam’ itu.

”Saya mendapat banyak informasi dari banyak pihak terkait aksi 4 November itu. Ada gelombang besar kelompok-kelompok radikal yang dikirim ke Jakarta. Baru tadi sore saya mendapat informasi, ada alumni konflik Poso yang akan bergabung. Ada sekitar 70 orang,” katanya seperti disampaikan di channel 164 (2/10).

Jadi hari ini, lanjut Gus Yaqut, mantan-mantan kombatan Poso bergerak ke Jakarta. Kemudian disusul oleh kelompok-kelompok dari Solo Raya, Sukoharjo, Klaten, yang selama ini dikenal sebagai basis kelompok radikal. Meski demikian, kelompok yang selama ini dikenal radikal seperti Jama’ah Ansaruttauhid tak perlu dikhawatirkan karena informasinya telah banyak dipegang oleh aparat intelijen negara.

“Kami khawatirkan kelompok–kelompok radikal yang tidak terorganisir, artinya mereka bergerak sendiri. Atas kesadaran kemauan mereka sendiri,” katanya sembari menyebut aksi ‘individu’ penyerangan terhadap aparat kepolisian di Tangerang belum lama ini.

Mereka yang tidak terorganisir tapi memiliki keinginan untuk melakukan tindakan-tindakan radikal lebih perlu diwaspadai, katanya. Apalagi, tujuan aksi 4 November tidak lagi murni sebagaimana didengungkan, yaitu ‘Bela Islam.

“Kami tidak melihatnya murni (Bela Islam), tapi ada agenda-agenda politik,” katanya.

Oleh sebab itu, Ketua GP Ansor ini menghimbau aparat kepolisian agar mengusut secara tuntas kasus Basuki Tjahaja Purnama yang ia yakini sebagai pemantik awal munculnya gerakan-gerakan yang mengancam kesatuan negara.

“Kepada kepala daerah dan pemangku kepentingan, untuk bicara atau bersikap sesuai adat ketimuran, yang lebih mendahulukan etika, sopan santun, dalam berhubungan dengan masyarakat,” katanya.

Kabar soal terlibatnya Barisan Ansor Serbaguna NU atau yang dikenal Banser di demo 4 November juga dibantah oleh Gus Yaqut. Ansor atau Banser NU, katanya, tidak terlibat dalam aksi itu, baik terlibat langsung atau tidak, kecuali negara memanggil untuk alasan keamanan.

“Nggak ada Banser turun tanggal 4 November nanti. Baik itu menjaga, apalagi terlibat dalam unjuk rasa,” katanya.

Dan kepada yang terlibat dalam demo atau tidak, lanjut Gus Yaqut berharap, supaya menerima dengan lapang dada apapun hasil proses hukum dari kepolisian atas Ahok.

“Jika proses hukum itu menyatakan bahwa Basuki Tjahaja Purnama ini bersalah, kita harus terima,” demikian juga jika hasil proses hukum menyatakan sebaliknya. []

(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: