Pesan Rahbar

Home » » Iran Peringati Pengambil Alihan Kedutaan AS oleh Mahasiswa

Iran Peringati Pengambil Alihan Kedutaan AS oleh Mahasiswa

Written By Unknown on Friday 4 November 2016 | 23:17:00

Peringatan pengambilalihan kedutaan Amerika di Teheran (Foto: Presstv)

Rakyat Iran turun ke jalan-jalan di seluruh negeri untuk menunjukkan ketidaksetujuan mereka terhadap kebijakan AS pada peringatan pengambilalihan kedutaan Amerika di Teheran 37 tahun yang lalu.

3 November yang bertepatan dengan tanggal 13 Aban dalam kalender Iran, dikenal sebagai Hari Mahasiswa untuk menghormati mereka yang menyerbu “sarang mata-mata” dan merebut operasinya.

Mahasiswa terlihat di luar gedung kedutaan besar AS setelah menyerbunya di Teheran pada 3 November 1979.

Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengatakan pada hari Rabu perebutan sarang spionase, yang bertujuan untuk menggulingkan Republik Islam, adalah “reaksi alami” terhadap permusuhan Washington.

Meskipun insiden itu sudah puluhan tahun lalu dan terdapat pembicaraan antara pejabat dari kedua negara, AS masih mengejar kebijakan agresif terhadap Republik Islam, Pemimpin menambahkan.

Almarhum pendiri Republik Islam, Imam Khomeini, memuji pengambilalihan tersebut sebagai “revolusi kedua” setelah Revolusi Islam tahun 1979 yang menggulingnya Shah Iran.


‘Wikileaks zamanya’

Para mahasiswa Iran yang menyerbu kedutaan besar AS dan meirilis ribuan dokumen rahasia CIA adalah Wikileaks zamannya, kata mantan juru bicara yang memimpin mahasiswa pada waktu dalam sambutan yang dipublikasikan pada hari Kamis (3/11/16).

Massoumeh Ebtekar, yang kini wakil presiden Iran, mengatakan dia masih bangga dengan usahanya merilis dokumen yang ditemukan dalam file CIA.

Wakil Presiden Iran dan Kepala Departemen Lingkungan Hidup (DoE) Iran Massoumeh Ebtekar mengunjungi daerah satwa liar yang dilindungi di barat laut Zanjan, 20 Oktober 2016. (Foto: IRNA)

Beberapa file-file dengan susah payah disusun kembali setelah staf Kedutaan yang panik merobeknya ketika mahasiswa menyerbu gedung.

“Terungkapnya dokumen-dokumen itu ternyata sangat mirip dengan apa yang WikiLeaks lakukan sekarang. Itu adalah WikiLeaks dizamannya, “kata Ebtekar pada kantor berita AFP.

Dokumen itu berisi upaya CIA untuk merekrut politisi terkemuka Iran – termasuk seorang liberal Presiden Iran pertama pasca-revolusi, Abolhassan Bani-Sadr, dan membantu keputusannya melarikan diri dari Iran.

Ebtekar mengatakan dokumen-dokumen tersebut, kemudian disusun dalam 77 jilid tentang “Dokumen dari sarang spionase AS ,” juga menunjukkan bagaimana Washington berusaha menumbangkan perjuangan rakyat di seluruh dunia.

“Ini merupakan tonggak yang sangat penting dalam hal politik global,” katanya.


Kudeta

Pada saat penyerbuan, mahasiswa meyakin bahwa Amerika Serikat sedang mempersiapkan kudeta lain untuk melawan revolusi.

“Mereka tidak militan, tidak juga radikal. hanya mereka mengira ada bahaya … kudeta lain yang akan menyebabkan kejatuhan Revolusi Islam yang baru lahir dan rapuh, “katanya.

Setiap rakyat Iran ingat kudeta 1953 yang diatur oleh CIA di mana AS dan Inggris bersekongkol untuk menggulingkan perdana Menteri, Mohammad Mossadeq,yang dikenal keberanianya menasionalisasi sumber daya minyak Iran. “Mereka memperalat pemerintah sebagai boneka dari kebijakan Amerika selama 25 tahun, suatu tirani yang telah melakukan kediktatoran, periode itu yang sangat gelap bagi Iran,” kata Ebtekar.

(Press-TV/IRNA/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: