Pesan Rahbar

Home » » Kanada Kecam Pelaku Kebencian Terhadap Agama

Kanada Kecam Pelaku Kebencian Terhadap Agama

Written By Unknown on Tuesday 22 November 2016 | 23:13:00


Kepolisian Kanada masih terus memburu para pelaku yang telah menggambar lambang Nazi atau Swastika di sejumlah rumah ibadah.

Dalam waktu dekat ini, mereka diharapkan dapat segera diringkus. Barang bukti berupa rekaman video sudah di tangan polisi. Seperti dilansir BBC, para pelaku diduga beroperasi secara terhubung satu sama lain.

Ujaran kebencian terhadap kaum beragama melonjak tajam di Kanada. Bahkan, jumlahnya berlipat ganda dibandingkan pada periode 2012-2014. Selain masjid dan sinagoge, permukiman warga kulit hitam Kanada juga menjadi sasaran pelaku.

Untuk meredakan situasi, pada Sabtu (19/11), acara dialog digelar di pelataran sinagog Machzikei Hadas, Ottawa, Kanada. Acara ini mengundang imam masjid dan pejabat kota.

“Entah pelakunya individual atau bukan, kami merasa sangat terganggu dengan berbagai kejadian belakangan ini,” kata anggota dewan kota Jeff Leiper, seperti dikutip BBC, Sabtu (19/11).

“Para pelaku tidak mencerminkan sifat warga Ottawa, nilai-nilai yang orang Kanada anut, nilai toleransi, nilai kedermawanan,” tambahnya.

Pada Ahad (20/11), aksi massa akan menggelar pawai yang bertujuan menyuarakan “kehendak warga Ottawa, yang setiap hari bekerja menangkal kebencian.”

Anggota DPR Kanada Anita Vandenbeld menuliskan dukungan terhadap aksi ini. “Saya tidak akan tinggal diam di hadapan sikap kebencian dan intoleransi. Demikian pula pemerintah kita tidak akan tinggal diam,” tulis Anita di laman Facebook-nya.

“Kebinekaan adalah kekuatan terbesar kita. Hal itu memperkaya hidup kita, menguatkan kita sebagai satu masyarakat,” lanjut Anita menjelaskan.

Sebagai negara tetangga, Kanada cukup dipengaruhi oleh dinamika perpolitikan Amerika Serikat (AS). Khususnya setelah tokoh kontroversial, Donald Trump, memenangi pilpres AS 2016.

(BBC/Republika/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: